Simpangteritip, YTKNews.id– Bagaimana jika para guru di Simpangteritip tidak hanya mengajar, tapi juga menjadi benteng pertama dalam melindungi siswa dari bahaya narkoba? Itulah misi mulia yang diemban dalam Workshop Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba, yang berlangsung selama dua hari di SDN 8 Simpangteritip, Bangka Barat.
Kegiatan yang digelar pada 25-26 September 2024 ini sukses menarik perhatian 100 guru dari berbagai sekolah di Simpangteritip. Di balik suksesnya acara ini, Guru SD Santa Maria hadir sebagai sekolah penggerak angkatan 1 untuk mengisi salah satu materi pada kegiatan ini., yang juga dikenal sebagai Sekolah favorit di Mentok itu mengutus Suwito, Guru Mandarin SD-SMP Santa Maria yang juga Guru Penggerak Angkatan 5 Kepulauan Bangka Belitung. Suwito yang juga Narasumber Berbagi Praktik Baik (NSBPB) dan membawa semangat perubahan ke hadapan para peserta.
Suasana semakin menarik saat penyampaian materi. Bukan hanya teori, tapi ia mengajak para guru untuk berefleksi mengemukakan pandangan mereka masi-masing. Gerakan senam anti narkoba juga disosialisasikan kepada peserta. Hasilnya? Semua terlibat aktif, antusias, menyenangkan, merenung, dan tentunya semakin memahami apa yang bisa mereka lakukan di sekolah masing-masing.
“Ini lebih dari sekadar workshop biasa,” ungkap seorang guru yang ikut serta.
“Saya sekarang merasa lebih siap dan peka jika dihadapkan dengan kasus penyalahgunaan NAPZA di sekolah. Dan bukan hanya saya, teman-teman juga!”
Dalam paparannya, Suwito berbagi strategi praktis yang bisa diterapkan oleh guru sehari-hari untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal siswa yang mungkin terjerumus dalam NAPZA. Mulai dari perubahan perilaku yang terlihat sepele hingga komunikasi yang efektif dengan orang tua, semuanya dibahas tuntas. SD Santa Maria tidak pelit berbagi praktik baik yang sudah dilakukan untuk memberantas penyalahgunaan NAPZA.
Lebih dari itu, workshop ini tidak hanya memberikan pemahaman baru, tetapi juga menanamkan tanggung jawab besar bagi para guru. Mereka kini menyadari bahwa peran mereka bukan sekadar mengajar mata pelajaran, tetapi juga melindungi masa depan siswa dari bahaya narkoba yang mengintai.
Dengan adanya acara ini, SD Santa Maria menunjukkan komitmennya untuk berperan aktif dalam membangun lingkungan sekolah yang lebih aman dan sehat. “Ini adalah langkah awal. Kami ingin berbagi lebih banyak praktik baik ke sekolah-sekolah lainnya,” ujar Suwito dengan penuh semangat.
Workshop ini meninggalkan jejak yang mendalam di hati para peserta. Mereka pulang dengan bekal pengetahuan dan kesadaran baru dan siap untuk menjadi pionir perubahan di sekolah masing-masing, menciptakan ruang aman bagi siswa dan mencegah bahaya narkoba masuk ke lingkungan mereka.
Reporter: Maria S.