Batam, YTKNews.Id—Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa disingkat SNMPTN 2022 telah diumumkan, Selasa (29/3/2022). Dan secara mencengangkan, SMA Yos Sudarso Batam mengirim belasan putra-putrinya menjadi bagian dari ITB dan beberapa perguruan tinggi negeri lainnya.
Ketika itu, 1 April 2022, Kepala Sekolah Sumiyati, S.Pd menulis di facebook pribadi tentang beberapa anak didiknya, lolos di SNMPTN.
“Selamat untuk anak-anak SMA Katolik Yos Sudarso yang lolos SNMPTN 2022,” tulis Sumiyati di akun facebooknya. Lantas, tim YTKNEWS.Id pun mencoba memburu fakta menarik ini.
Dan kamis, 7 April 2022 pagi, tim media ini menyambangi SMA rangking atas di Provinsi Kepulauan Riau itu. Di sana, saya berjumpa dengan Matthew Laurence, Jonathan, Ignatius, Anette, dan kawan-kawan.
Fenomena yang menyentak adalah, ternyata siswa-siswi dari kelas IPA sungguh merajai ajang penerimaan SNMPTN di ITB ini. Sebut saja Matthew Laurence dari kelas XII MIPA 1, diterima di ITB, tepatnya di Fakultas Teknik Sipil & Lingkungan (FTSL). Begitu juga dengan Verine dari kelas XII MIPA 3 diterima di ITB, tepatnya di Fakultas Teknik Sipil & Lingkungan (FTSL).
Kelas IPS pun tidak mau kalah. Buktinya, Annete Yedya Elivele dari kelas XII IPS 3, diterima di ITB, pada Sekolah Bisnis dan Manajemen. Begitu juga dengan Nicholas Loya dari kelas XII IPS 4. Ia diterima pada ITB dengan jurusan yang sama dengan Annete, yakni di Business and Management School.
Dari kelas IPS, kita kembali lagi ke kelas IPA yang sepertinya mendominasi ekspansi SMAK Yos Sudarso di ITB itu. Sebab, ada Jocelyne Vanessa Wang dari kelas XII Mipa 3, diterima di ITB Sek. Arsitektur, Perencanaan & Pengembangan Kebijakan. Ada juga gadis berkulit sawo matang, Gracia Bonet Sianipar dari kelas XII IPA 4, diterima di Fakultas Tekhnik Industri ITB.
Masih ada lagi. Sosok yang dalam momen wawancara itu, tampil bak juru bicara itu, dengan nama lengkap Ignatius Jhon Hezkiel Chan itu, juga dari kelas XII MIPA 3. Ignatius diterima di ITB, tepatnya di Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STEI)-Komputasi).
Masih banyak lagi. Ada Pierre Gavin, kelas XII MIPA 2, diterima di ITB, tepatnya pada STEI Rekayasa. Della Gabriel pun tak ketinggalan. Murid kelas XII MIPA 1 ini melenggang ke Fakultas Tekhnik Industri, ITB. Begitupun rekan sekelas Della, yang bernama Sylverlin Relefis. Murid kelas XII MIPA 1 ini diterima di Fakultas Teknik Industri, ITB. Sebelum lupa, masih dari kelas MIPA, Jonathan Lijaya dari kelas XII MIPA 2, diterima di FMIPA, ITB.
Sedangkan siswa pendiam Bernama Alvindari kelas XII MIPA 4, boleh disebut mencatat sensasi yang berbeda. Pasalnya ia berbeda gerbong penerimaan SNMPTN ITB. Ia justru diterima Universitas Negeri Semarang, fakultas Teknik Sipil.
Menariknya, dua belas anak ini tidak mengikuti tes, tim Perguruan Tinggi Negeri (PTN) memantau nilai rapor dan sertifikat.
Kami gak ikut gak ikut tes, tetapi hanya diitempuh melalui memantau nilai rapor dan sertifikat,” Ignatius Jhon Hezkiel Chan di Ruang Kaca, Lantai 2 SMA Yos Sudarso, Kamis 7 April 2022.
Siwa kelas XII MIPA 3 ini juga mengungkapkan bahwa nilai rapor mereka dipantau perkembangannya dari smester I (satu) sampai smester V (lima). “Dipantau dengan tujuan mengetahui apakah nilai rapornya naik atau turun. Kalau naik, maka kemungkinan diterima makin besar,” tutur Ignatius. “Apalagi kalau sertifikat menang kompetisi sains yang diadakan lembaga ternama, maka akan menambah kredit poin,” sambung Mathew.
Mathew juga menjelaskan yang dimaksudkan dengan lembaga ternama. “Lembaga ternama dimaksudkan adalah seperti FLS2N, Kompetensi Sains Nasional (KSN),” imbuh Matthew. Selain itu, ada hal yang penting menurut Jonathan adalah indeks sekolah. “Indeks seklolah sangat memengaruhi untuk penerimaan di SNMPTN,” sambung Jonathan. (sfn)
Peliput : fadli kelen