Belinyu, YTKNews.id – Suasana SMP Santo Yosef pada Selasa (16/9) terasa berbeda dari biasanya. Tidak terdengar riuh suara siswa, karena pihak sekolah memutuskan meliburkan peserta didik demi kelancaran sejumlah agenda penting.
Kebijakan ini tertuang dalam surat resmi Kepala SMP Santo Yosef, Marcellinus Eko, dengan nomor 263/E.3/IX/2025. Dalam surat tersebut dijelaskan, siswa diliburkan karena adanya Pertemuan Orang Tua untuk Pembentukan Paguyuban Kelas dan Komite Sekolah, serta pelaksanaan SuLingJar (Survei Lingkungan Belajar) yang diikuti oleh kepala sekolah dan guru. Meski diliburkan, siswa tetap diberi tugas sesuai jadwal pelajaran hari itu.

Pembentukan Paguyuban Kelas
Pertemuan dimulai pukul 08.00 WIB di kelas masing-masing. Wali kelas mendampingi jalannya proses pembentukan paguyuban di tingkat kelas 7 hingga 9. Meski jumlah orang tua yang hadir tidak terlalu banyak sehingga diskusi sempat berjalan cukup alot, akhirnya setiap kelas berhasil membentuk kepengurusan paguyuban yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.
Usai terbentuk, para pengurus diarahkan menuju LAB IPA untuk melanjutkan rapat bersama Kepala Sekolah. Namun, karena jumlah perwakilan belum mencapai 50% dari total paguyuban, maka pertemuan Komite Sekolah diputuskan untuk ditunda.
Kepala Sekolah Marcellinus Eko menyampaikan apresiasinya kepada orang tua yang hadir. “Kami tetap bersyukur karena langkah awal sudah dimulai dengan terbentuknya paguyuban di setiap kelas. Harapan kami, ke depan partisipasi orang tua semakin meningkat, sehingga sinergi antara sekolah dan orang tua bisa berjalan maksimal demi mendukung pendidikan anak-anak kita,” ujarnya.

Pertemuan Tim Basket SMP Santo Yosef
Selain itu, agenda lain juga digelar bersamaan. Zulputra Tanjung, S.Pd., mengundang orang tua untuk berdiskusi mengenai tim Basket Putra dan Putri SMP Santo Yosef. Pertemuan yang berlangsung di kelas 8.1 ini turut didampingi Kepala Sekolah.
Diskusi berjalan hangat dan penuh antusiasme. Seluruh orang tua memberikan dukungan agar tim basket sekolah bisa semakin berkembang dari sisi pembinaan.
“Kami ingin anak-anak yang memiliki bakat olahraga, khususnya basket, bisa tersalurkan dengan baik. Semoga ke depan tim basket SMP Santo Yosef tidak hanya berprestasi di tingkat lokal, tapi juga di level yang lebih tinggi,” ungkap Kepala Sekolah.

Guru Ikuti SuLingJar
Setelah serangkaian pertemuan, tepat pukul 12.00 WIB, kepala sekolah bersama seluruh guru mengikuti SuLingJar di ruang LAB Komputer. Survei ini bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi, serta memetakan kualitas lingkungan belajar di satuan pendidikan.
Kegiatan berjalan lancar dan mendapat perhatian serius dari para guru.
“SuLingJar menjadi kesempatan refleksi bagi kami. Dari sini, kami bisa melihat apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki. Tujuannya jelas, bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang benar-benar nyaman, mendukung, dan berkualitas untuk siswa SMP Santo Yosef,” kata Marcellinus Eko.
Hari itu, meski tanpa kehadiran siswa, SMP Santo Yosef tetap dipenuhi aktivitas yang bermakna. Dari pembentukan paguyuban kelas, pembahasan tim basket, hingga pelaksanaan SuLingJar, semuanya menjadi langkah penting bagi sekolah dalam membangun kolaborasi dengan orang tua, mendukung potensi siswa, serta meningkatkan kualitas pembelajaran. (Tri)
