Tanjung Balai Karimun, YTKNews.id — “Gong Xi Fa Cai, Xin Nian Kuai Le berarti Selamat Tahun Baru. Selamat mendapat lebih banyak kesejahteraan dan kemakmuran.” Kalimat itu adalah ucapan selamat sekaligus harapan dalam perayaan-perayaan Imlek pada umumnya.
Ucapan dan nada yang serupa selalu terdengar dikala warga sekolah Santu Yusup Karimun saling berpapasan saat perayaan Imlek bersama hari itu, Selasa (4/2). Acara itu diikuti oleh warga sekolah yang terdiri dari peserta didik, guru dan karyawan, beserta utusan orang tua peserta didik. Hari itu, dalam keberagaman warga sekolah Santu Yusup, tampak jelas wujud solidaritas membaur dalam canda dan tawa di wajah mereka.
Pagi itu, matahari cukup terik. Peserta didik dari TK, SD, SMP, dan SMA berkumpul di halaman SMA Santo Yusup. Ada yang berdiri, ada yang duduk, bersenda gurau bersama teman dan guru menanti kedatangan barongsai yang sengaja diundang sekolah untuk memeriahkan perayaan tahun baru Imlek ke-2576 sesuai kalender Kongzili yang jatuh pada tanggal 29 Januari 2025.
Perayaan bersama ini bertujuan untuk menjalin persaudaraan dan kekeluargaan di antara ragam perbedaan dalam warga sekolah Santo Yusup, diantaranya keberagaman suku, salah satunya suku Tionghoa.
Usai menyaksikan atraksi barongsai secara bersama-sama, peserta didik dan guru kembali ke unit masing-masing. Demikian halnya dengan warga SD Santu Yusuf, dengan berbaris rapi bersama bapak dan ibu guru tercinta, peserta didik menuju lokasi SD Santu Yusuf.
Acara pun dilanjutkan dengan beragam kegiatan. Perayaan Imlek kali ini diwarnai dengan acara makan bersama, pentas seni, dan pembagian angpao.
Dalam tradisi Tionghoa, salah satu tradisi yang dilakukan yaitu ‘Tuan Nian’ atau makan bersama. Orang-orang akan mengelilingi meja sambil menyantap makanan yang dihidangkan pada malam pergantian tahun.Tradisi ini mewarnai perayaan Imlek di SD Santu Yusuf.
Masing-masing peserta didik dan wali kelas membawa aneka makanan yang dihidang di atas meja yang sudah disusun menjadi satu. Suasana kelas yang sengaja dihias sebelum libur Imlek menambah indahnya kebersamaan itu. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa syukur atas kebahagiaan dan rezeki yang diperoleh para peserta didik bersama orang tua mereka.
Setelah makan bersama dan pembagian angpao kepada peserta didik, peserta didik diajak ke lapangan sekolah untuk menampilkan dan menyaksikan bakat seni mereka. Beberapa peserta didik menggelar tarian, nyanyian, fashion show di hadapan teman-temannya.
Penampilan yang sangat memukau mengundang tepuk tangan di setiap penampilan. Meningkatkan rasa percaya diri, kekompakan, bakat, dan minat pada diri peserta didik adalah tujuan dari kegiatan pagelaran ini.
Perayaan diakhiri dengan kunjungan barongsai ke unit SD Santu Yusuf. Kedatangan barongsai disambut sangat meriah oleh peserta didik. Budaya mengundang barongsai berlambang singa itu sudah sering dilakukan di sekolah ini.
Dalam kebudayaan Cina, singa menyimbolkan kekuatan, kebijaksanaan, dan superioritas. Tarian barongsai dibawakan saat imlek bertujuan untuk membawa doa untuk kemakmuran dan keberuntungan untuk masa yang akan datang.
“Harapan akan kesuksesan, keberuntungan, dan superioritas bagi SD Santu Yusuf ke tahun yang akan datang adalah doa kita bersama,” harap Benediktus Slamet, S.S selaku kepala sekolah saat menerima jeruk dan memberikan angpao kepada pemain barongsai. ***
Kontributor : Nety Friska Siahaan, S.Pd