Belinyu, YTKNews.id – Pernahkah Anda membayangkan, di balik kesibukan belajar di sekolah dan semarak perayaan HUT RI ke-80, ada seorang siswi yang diam-diam mempersiapkan kejutan luar biasa untuk dunia seni tarik suara? Itulah yang terjadi di SD Santa Agnes Belinyu pada pertengahan Agustus 2025 lalu.
Dialah Jeslyn Abigail Elvaretta, siswi kelas 4 SD Santa Agnes yang namanya kini menjadi buah bibir banyak orang setelah tampil memukau di ajang Lomba Menyanyi Café d’Area Belinyu yang digelar pada 20–22 Agustus 2025. Lomba ini bukanlah ajang biasa. Sebanyak 10 peserta cilik berbakat bersaing ketat di kategori anak-anak, menampilkan kemampuan terbaik mereka di depan penonton dan dewan juri profesional.
Babak penyisihan yang berlangsung pada 20 Agustus menyaring hanya 5 peserta terbaik untuk melaju ke Grand Final. Setiap peserta diwajibkan membawakan tiga lagu, satu lagu wajib bertema kebangsaan “Indonesia Pusaka” dan dua lagu bebas sesuai pilihan masing-masing. Di sinilah Jeslyn menunjukkan kelasnya. Dengan suara merdu, penghayatan mendalam, dan penampilan penuh percaya diri, ia berhasil membuat penonton terdiam terpaku. Seolah waktu berhenti sejenak setiap kali suaranya mengalun memenuhi ruangan.
Hari penentuan tiba pada 22 Agustus. Sorak-sorai penonton memecah keheningan saat dewan juri akhirnya mengumumkan bahwa Jeslyn Abigail Elvaretta keluar sebagai Juara 1 kategori anak-anak. Tidak hanya membawa pulang piala kebanggaan, Jeslyn juga mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan goodie bag istimewa.
Kemenangan ini bukan sekadar prestasi pribadi bagi Jeslyn, tetapi juga menjadi kebanggaan besar bagi SD Santa Agnes. Sekolah yang dikenal berprestasi di bidang akademik ini kini semakin bersinar dengan capaian luar biasa di dunia seni, membuktikan bahwa siswa-siswinya mampu berkembang secara intelektual sekaligus kreatif.
“Jeslyn adalah bukti nyata bahwa bakat dan kerja keras bisa membawa hasil yang luar biasa. Semoga prestasinya menginspirasi teman-teman lain untuk berani bermimpi dan berprestasi di bidang yang mereka cintai,” ujar salah satu guru pendamping yang hadir.
Kisah Jeslyn ini pun meninggalkan pesan mendalam, di balik tumpukan buku pelajaran, ada potensi seni yang luar biasa yang jika diberi ruang dan kesempatan, bisa mengharumkan nama sekolah dan bahkan daerahnya.
Reporter: Humas SD Santa Agnes Belinyu