Pangkalpinang, YTKNews.id – “Learning knows no limits when hearts are open and minds are willing.”, Belajar tak mengenal batas ketika hati terbuka dan pikiran mau menerima.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi komunikasi berbahasa internasional di lingkungan sekolah, para guru SMA Santo Yosef Pangkalpinang mengikuti kegiatan “Fun English for Teachers” yang digelar dari bulan September – Oktober 2025, serta dilanjutkan di tahun yang mendatang Januari 2026 untuk pemantapan.
Mr. Carlo Asmar
Ma’am Amber Katrina Pate
Ma’am Caroline Kongere
Program ini dipandu oleh Mr. Carlo Asmar, Ma’am Amber Katrina Pate, dan Ma’am Caroline Kongere, 3 fasilitator tamu yang memiliki pengalaman luas dalam pengajaran bahasa Inggris professional, serta Guru Bahasa Inggris Maria Magdalena Erna Widiati, S.Pd, Fransisca Rindiyarti, S.Pd, serta Wiracakti Febrina Sitepu, S.S.
Kegiatan ini dilakukan dalam dua bentuk: kelas tatap muka dan kelas daring (Zoom). Dalam sesi tatap muka, para guru berlatih percakapan, presentasi, serta improvisasi bahasa dengan suasana santai dan menyenangkan. Sedangkan sesi daring mempertemukan para pendidik dari berbagai bidang studi untuk berdiskusi dan mempraktikkan kemampuan berbicara bahasa Inggris secara interaktif, tutur Ma’am Erna.
Setiap guru diberikan kesempatan untuk menjadi speaker, berbagi ide dan pengalaman mengajar menggunakan bahasa Inggris. Para peserta tampak antusias, saling memberi dukungan, dan menunjukkan semangat belajar yang tinggi. Kegiatan ini juga menjadi wadah mempererat kolaborasi antarpendidik serta menumbuhkan budaya komunikasi global di lingkungan sekolah, pungkas Ma’am Sisca
Dengan terselenggaranya program ini, SMA Santo Yosef Pangkalpinang semakin mantap menyiapkan para guru yang berdaya saing global, komunikatif, dan berwawasan internasional.
Dalam semangat pembelajaran yang tak pernah berhenti, para pendidik SMA Santo Yosef Pangkalpinang menorehkan langkah penting menuju literasi global melalui kegiatan “Fun English for Teachers”, yang diselenggarakan Kegiatan ini menghadirkan 3 narasumber istimewa, Mr. Carlo Asmar, Ma’am Amber Katrina Pate, Ma’am Caroline Kongere yang dengan kehangatan dan profesionalitas tinggi menuntun para guru untuk menumbuhkan keberanian berbicara dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris secara alami dan menyenangkan, tutur Ma’am Wira
Melalui kombinasi sesi tatap muka dan kelas daring (Zoom Meeting), para guru mendapatkan pengalaman belajar yang menyegarkan. Dalam kelas langsung, suasana penuh canda dan keakraban menjadi media efektif bagi guru untuk melatih pelafalan, intonasi, serta kemampuan berbicara spontan. Sementara itu, dalam sesi daring, para pendidik dari berbagai bidang studi diajak untuk berbagi inspirasi, berdiskusi, dan saling memberi umpan balik atas praktik berbicara mereka—sebuah proses kolaboratif yang menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus semangat kebersamaan. Salah satu momen berkesan adalah ketika setiap guru diberi kesempatan menjadi speaker, menyampaikan pengalaman mengajar dan pandangan pribadi dalam bahasa Inggris. Sorak dan tepuk tangan hangat dari rekan-rekan sejawat mengiringi setiap presentasi, menandakan semangat positif dan saling dukung yang kental di antara komunitas pendidik ini.
“Language connects hearts, bridges cultures, and builds a world of understanding.”Bahasa menghubungkan hati, menjembatani budaya, dan membangun dunia yang penuh pengertian. Kegiatan ini merupakan pelatihan bahasa, gerakan yang menanamkan nilai bahwa komunikasi lintas bahasa adalah jendela menuju dunia yang lebih luas, tempat para guru dan peserta didik dapat saling memahami, menghargai, dan tumbuh bersama sebagai insan global yang berkarakter, tutur Novi Kristinarini, S.Pd. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Dalam refleksi , Mr. Carlo Asmar menegaskan bahwa menguasai bahasa Inggris bukan soal kesempurnaan tata bahasa, tetapi tentang keberanian untuk berbicara dan berbagi pikiran. Sementara Ma’am Amber Katrina mengingatkan bahwa setiap kata yang diucapkan dengan niat baik dapat menjadi benih inspirasi bagi orang lain.
Melalui kegiatan “Fun English for Teachers” ini, SMA Santo Yosef Pangkalpinang meneguhkan komitmennya untuk terus menumbuhkan budaya akademik yang dinamis, komunikatif, dan mendunia seraya tetap berakar pada nilai-nilai iman, kasih, dan pelayanan yang menjadi ciri khas sekolah Katolik Kegiatan ini menjadi bukti bahwa belajar tidak mengenal usia, dan bahwa setiap guru adalah pembelajar sejati yang terus menyalakan api ilmu dan semangat global bagi generasi muda Indonesia, pungkas Frans, S.Pd., M.M., Kepala SMA Santo Yosef Pangkalpinang.
Penulis : Lukas Mileniawan, S.Pd.