Batam, YTKNews.id – Pendidikan, jadi hak setiap warga negara. Begitu juga dengan Hokky, sapaan dari si pemilik nama Hokky Septem Tan. Siswa kelas V SD Yos Sudarso III ini sejatinya adalah marga Tionghoa yang berdomisili di Tanjung Uncang.Tinggalnya, tidak jauh dari Ruko Putra Jaya, Komplek Sekolah Yos Sudarso III.
Seperti biasa, setiap hari Hokky pergi menimba ilmu di sekolah Yos Sudarso III. Semangatnya yang tinggi menekuni berbagai kegiatan pembelajaran untuk meraih cita-citanya yakni menjadi seorang Astronot. Cita-cita tinggi ini, sering kali dituangkan dalam bentuk gambar. Isi gambarnya seputaran pesawat luar angkasa, mengambar pilot dan bintang-bintang.
Lazimnya, kegiatan pada jam sekolah tampak tidak ada perbedaan dengan siswa-siswa lainnya. Yang menjadi perbedaan ketika Hokky menemani ibunya setelah sekolah. Ia ikut berkeliling di dareah Tanjung Uncang mencari barang-barang bekas, kardus, botol plastik dan apapun yang bisa dipungut untuk dijadikan uang. Tanpa malu ataupun minder dengan teman-teman lain, Hokky bersemangat membantu ibunya, menenteng dan menjinjing bakul sampah.
Setelah ditinggal pergi oleh suami, ibu empat anak ini harus mengadu hidup dengan cara mengais sampah. Kegiatan yang banyak orang diabaikan, namun memberi berkat bagi Hokky, ibu dan saudara-saudaranya.
Meski panas, hujan semangat Hokky dan ibunya tidaklah luntur. Kondisi seperti ini sudah dijalani sejak 20 an tahun yang lalu. Mereka harus berjuang lebih keras. Tekanan biaya hidup di Kota Batam tentu tidak dapat dielakan. Sekarang serba mahal, harga BBM pun naik, dari pada harus menganggur dengan mengharapkan belaskasihan, kami harus berkerja keras, kata ibunya saat ditemui.
Wajah keduanya nampal lusuh, rasa lelah di badan belum hilang, dan ketika sampai rumah harus menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang yang diberikan oleh guru. Akan tetapi rasa optimis Hokky tidak padam. Dia yakin bisa meraih ciita-cita masa depannya. Walaupun Kota Batam tak lagi ramah bagi mereka, Hokky dan mamanya tak ingin angkat bendera putih dan menyerah.
“Tadi, saat berkeliling di sekeliling kompleks sekolah, saya langsung menjemput Hokky di sekolah. Sekarang sudah susah mendapat botol-botol, sudah banyak pemulung yang melewati di sini,” tutur Sang Ibunda.
Seperti sigap dan peka pada kondisi ibunya, walaupun masih ambil menggendong tas sekolah, Hokky pun memabantu ibunya memanggul sampah kembali ke rumah dengan berjalan kaki.
Hokky adalah anak yang cerdas, tekun dan suka menggambar. Objek yang digambar adalah seputaran benda-benda angkasa, pesawat luar angkasa, pilot. Hampir semua buku tulisnya dihias gambar-gambar tersebut
Cerita awalnya mengapa ibunya memilih sekolah Yos III untuk anaknya Hokky adalah saat mencari sampah, Hokky dan ibunya melihat siswa dan siswi saat ke sekolah. Hokky pun ingin seperti teman-temannya untuk bersekolah. Dia pun meminta ibunya untuk bersekolah di Yos Sudrso III.
Walaupun sekolah ini berbayar, hal ini tidak membuat ibunya untuk menyerah karena pekerjaan yang adalah pemulung. SD Yos Sudarso III adalah sekolah yang tepat untuk anak saya meraih cita-citanya di kemudian hari. Walau berbayar, saya akan mencari biaya uang sekolah untuk anaknya. Hokky, semoga tercapai cita-citanya. (sfn)
Reporter : Yohanes Don Bosko Sea, S. S