Mentok-YTKNews.id– Menanggapi isu dan kasus perundungan (Bullying) yang cukup viral belakangan ini, TK Santa Maria Mentok tergerak untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi anti-bullying di aula sekolah. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan bersamaan dengan pembagian rapor pertengahan semester ganjil dan dihadiri oleh semua orang tua anak didik pada Rabu, 1 November 2023. Sosialisasi ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah TK St. Maria, Sumiyati S.Pd.
Menurut kepala sekolah penggerak angkatan 1 itu, kehidupan sosial manusia tak dapat dilepaskan dari interaksi antara sesama. Perkembangan interaksi sosial cenderung meningkat seiring bertambahnya usia seseorang. Peningkatan perilaku anak-anak sangat tergantung pada pola pengasuhan yang diterapkan oleh keluarga. Keluarga memegang peran yang sangat penting dalam mendidik anak-anak tentang perilaku yang baik dan benar. Namun, apabila lingkungan keluarga tidak terlibat dalam perkembangan sosial individu, maka anak-anak cenderung melakukan tindakan perundungan atau bullying. Bullying dapat dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu dan bisa merugikan korban baik secara fisik maupun psikologis, berpotensi menyebabkan trauma dan tekanan. Sebaliknya, dengan pola pengasuhan positif, anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Tindakan bullying tidak selalu berupa kekerasan fisik, seperti pukulan, tamparan, atau tendangan. Bullying juga bisa berupa tindakan tanpa kekerasan fisik atau verbal, seperti ejekan, penggunaan kata-kata kasar, atau perilaku tidak sopan.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, TK St. Maria Mentok berusaha untuk berpartisipasi dalam mencegah tindakan bullying terhadap anak didik dengan menjalin kemitraan erat dengan keluarga. Meskipun sangat jarang terjadi perundungan di lingkungan anak-anak TK, kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi masalah di masa depan dan memberikan edukasi kepada guru dan orang tua tentang cara mengatasi bullying.
Selama kegiatan ini, juga diadakan sesi tanya jawab tentang bullying dan cara mengatasinya, serta pentingnya kerja sama, toleransi, dan penghargaan terhadap sesama. Dalam kesempatan ini, diumumkan pula pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di TK Santa Maria, yang terdiri dari Restu Hutasoit, S.Pd, Septriana, S.Pd, dan Johan sebagai perwakilan dari orang tua siswa. Tim ini bertugas menjadi wadah yang menjembatani program sekolah yang berkaitan dengan pencegahan kekerasan.
“Untuk tingkat TK, kita lebih menekankan pada pencegahan tindakan kekerasan, dan diharapkan orang tua siswa dapat bekerjasama dengan memberikan pola asuh positif pada anak,” ungkap Sumiyati.
Sebagai tanda komitmen memerangi perundungan, seluruh komunitas TK St. Maria, termasuk kepala sekolah, guru/karyawan, komite, dan orang tua/wali siswa, menggelar deklarasi bersama anti-bullying dengan menandatangani spanduk putih yang disediakan. Hal ini merupakan upaya bersama untuk menjadikan sekolah TK St. Maria bebas dari perundungan. (swt)
Ditulis oleh : Gracia Bioran