Batam, YTKNews.id – Ujian akhir di setiap jenjang pendidikan pada Kurikulum Merdeka menjadi pilihan dari setiap unit sekolah. Sebagai sekolah yang siswanya dominan akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, SMAK Yos Sudarso Batam memilih pembuatan karya tulis ilmiah sebagai bentuk ujian akhirnya.

Pertanggungjawaban KTI dalam sidang
Telah dimulai dari tahun lalu, penyusunan KTI ini tentu menuntut kesiapan tidak hanya siswa, tetapi juga guru yang mendampingi. Kesiapan itu ditunjukkan dengan pendampingan bagi guru dan siswa untuk setiap bab yang harus diselesaikan. Tim Kurikulum SMAK Yos Sudarso pun disiapkan khusus untuk mengawal proses penyusunan KTI ini. Berbeda dengan tahun sebelumnya, KTI tahun ini dimulai lebih cepat. Penyusunan Bab 1 sampai 3 diselesaikan pada semester ganjil, sedangkan bab 4 sampai 5 diselesaikan di semester genap.
“Kita sengaja memberi waktu yang lebih panjang, karena KTI tahun ini disusun dengan sistematika dan proses penelitian yang lebih kompleks,” ujar Pascalis Pandu, S.Pd., Waka Kurikulum SMAK Yos Sudarso. “Tahun ini kita juga mengenalkan pada siswa dan guru proses pengolahan data secara lengkap menggunakan SPSS dll,” tambahnya. “Dan untuk mendampingi siswa dan guru, kita menyiapkan tim khusus yang memahami tentang proses ini,” tutupnya.

Ibu Lili Rosnawaty bersama guru penguji
Setelah penyusunan selesai, sidang pun dilakukan untuk melatih siswa mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya. Diselenggarakan selama tiga hari, sejak 9 – 11 April 2025, proses persiapan sidang termasuk para penguji dilakukan secara serius. Tidak hanya diuji oleh para guru SMAK Yos Sudarso, penguji tamu turut dihadirkan dalam sidang pengujian. Para penguji tamu adalah RD Servasius Samuel, S.Psi.,M.Psi., selaku Ketua Yayasan Tunas Karya, Lili Rosnawati, M.Pd., selaku pengawas sekolah dari Dinas Pendidikan, dan Sumiyati S.Pd., M.M selaku Kepala SMAK Yos Sudarso.

Siswa dan guru bersama penguji tamu, RD Samuel
Para penguji tamu menyambut positif seluruh proses penyusunan dan pengujian Karya Tulis Ilmiah ini. “Hal ini sangat baik untuk menyiapkan pengetahuan para siswa dalam tulisan ilmiah. Di bangku kuliah mereka akan berhadapan dengan hal ini semakin sering, maka untuk menyiapkan mereka, dari sekarang sudah kita ajarkan dan kenalkan” ujar Sumiyati menanggapi.
Meski dilalui dengan penuh perjuangan dan kerja keras, para siswa mengapresiasi penyusunan KTI ini. Tidak hanya diungkapkan oleh siswa, para alumni pun menyampaikan hal yang sama. Dalam kunjungannya ke SMAKYS, para alumni yang telah melanjutkan kuliahnya di berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri, membagikan testimoninya kepada sekolah. “Ternyata KTI sangat berguna untuk kami. Di (bangku) kuliah, banyak tugas berjenis karya ilmiah, jadi karena di SMAKYS sudah diajarkan, kami nggak kesusahan lagi. Tinggal susun saja karena sudah tahu caranya,” kata Alyssa Dan Lois Monica di sela kunjungannya ke sekolah.

Suasana sidang bersama penguji tamu, Ibu Sumiyati
“Dari KTI saya jadi tahu bagaimana proses penelitian, yang saya kira mudah ternyata tidak mudah. Saya harus serius mengerjakan dari awal supaya tidak kesusahan di akhir,” ujar salah satu siswa, Joshua Mamangke usai mempertanggungjawabkan KTI-nya di hadapan penguji. Dengan respon positif yang diberikan, SMAK Yos Sudarso tentu akan terus mengevaluasi proses penyusunan KTI agar lulusannya semakin siap melanjutkan dan mengikuti proses pembelajaran di jenjang yang lebih tinggi.
Reporter : Dwiky Natalia, S.Pd.