Pangkalpinang, YTKNews.id — Hari itu, tanggal 30 Juni, suasana terasa berbeda di SMP St. Theresia. Tanpa janjian, tanpa rencana yang dibicarakan bersama, terjadilah kegiatan kebersamaan yang mengharu-biru. Apa sih yang terjadi?
Bagi sebagian pegawai Yayasan Tunas Karya, apa pun jabatannya, tanggal 30 Juni adalah tanggal khusus sebab tanggal ini menandai berakhirnya masa jabatan atau masa tugas untuk kurun waktu tertentu. Begitu juga bagi beberapa guru dan karyawan SMP St. Theresia. Hari yang jatuh pada hari Senin itu merupakan hari terakhir beberapa guru dan karyawan berkarya di SMP St. Theresia.
Karena sedang dalam masa liburan sekolah, suasana di SMP St. Theresia terasa sepi. Yang masuk sekolah hanya beberapa saja, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pustakawati, dan staf Tata Usaha, serta pramusaji. Masing-masing bekerja di ruangannya, tidak ada keramaian. Apalagi hari kerja sebelumnya, SMP St. Theresia baru saja diaudit. Maka pagi itu, masing-masing masih mengurusi berkas audit, mengembalikannya dan menyusunnya kembali, atau membuat perencanaan sebagai tindak lanjut hasil audit.
Ketika waktu semakin beranjak siang, satu persatu guru mulai berdatangan ke sekolah. Alasannya macam-macam. Ada yang ingin menyelesaikan berkas unggahan Lomba Sekolah Sehat (LSS) karena tanggal 30 adalah hari terakhir mengunggah berkas. Maka beberapa guru yang termasuk dalam Tim Sekolah Sehat, yakni Laoshi Andre sebagai ketua tim, Pak Haidar sebagai Koordinator Bidang Dokumentasi, dan Pak Ivan sebagai Koordinator Bidang Edukasi dan Sosialisasi, hari itu bekerja di sekolah. Selain itu datang pula Pak Sukendar mengajak istrinya, Ibu Eva Riana, maksudnya hendak berpamitan karena masa pengabdiannya di Yayasan Tunas Karya sudah purna.
Tanpa direncanakan bersama, tersedialah bermacam-macam makanan untuk disantap bersama siang itu. Bahkan ada kue puding ulang tahun sekaligus perpisahan yang disiapkan oleh Ibu Sunita. Kebetulan Ibu Stefani Indah, pustakawati, hari itu juga berulang tahun.
Semua berkumpul di perpustakaan. Kontras dengan suasana pagi harinya, siang itu suasana meriah dan ramai. Setelah acara make a wish oleh Bu Indah dengan kue ulang tahun di tangannya, semua guru dan karyawan lain yang purna bakti atau mutasi atau resign – ada Ibu Rohana Buntaran, Bapak Tet Bun, Bapak Sukendar, Pak Heru, dan Ibu Viona — mematikan bersama lilin di atas kue itu, yang juga acara serupa sudah dilaksanakan sebelumnya dengan formasi lengkap pada tanggal 20 Juni, hari efektif kerja terakhir sebelum libur.
Setelah doa sebelum makan yang dipimpin oleh Pak Ivan, kebersamaan hari itu dimahkotai dengan makan bersama. Macam-macam tema obrolan dibicarakan di sela-sela makan bersama itu: tentang audit, tentang LSS, tentang rencana-rencana kerja berikutnya, dan berbagai hal lainnya.
Makan bersama siang itu sungguh mengandung banyak intensi. Hari itu seakan menjadi lembaran terakhir dan seperti mengakhiri sebuah bab. Esok akan dibuka lembaran baru di bab yang baru. Meskipun demikian, kebersamaan sebagai satu keluarga SMP St. Theresia tetap meninggalkan kenangan indah. Semoga kenangan ini tetap memotivasi masing-masing dalam berkarya, di mana pun berada dan dalam bentuk apa pun. Selamat berkarya dan mengabdi pada peran masing-masing. Sampai bertemu dikesempatan baik lain waktu.
Kontributor: Lidwina