Home » Dengan Semangat Hukum Kasih, SMP Santo Paulus Pangkalpinang Gelar Kegiatan BIA

Dengan Semangat Hukum Kasih, SMP Santo Paulus Pangkalpinang Gelar Kegiatan BIA

oleh Marcelina Sandra

Pangkalpinang, YTKNews.id — SMP Santo Paulus Pangkalpinang menggelar Kegiatan Bina Iman Anak pada 22 Agustus ini. Kegiatan yang dilaksanakan di Gelanggang Olahraga (GOR) Komunitas Paulus Pangkalpinang ini dipimpin oleh Suster Yosefania Manurung, FCJM dan diikuti oleh seluruh siswa dengan penuh semangat dan antusiasme. Dalam permenungan yang disampaikan Suster Yosefania Manurung, FCJM selaku kepala SMP Santo Paulus menekankan pentingnya Hukum Kasih, sebagaimana diajarkan oleh Yesus, yang mengajak anak-anak dan para guru untuk mempraktikkan kasih dalam hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

Kegiatan Bina Iman di GOR Sekolah

Kegiatan Bina Iman Anak adalah program rutin SMP Santo Paulus Pangkalpinang yang bertujuan untuk membina iman, karakter, dan nilai-nilai moral siswa. Kegiatan ini dirancang untuk memperdalam pemahaman siswa tentang nilai-nilai spiritual dan sosial melalui permenungan, doa bersama, serta nyanyian rohani. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan sikap toleransi, kebersamaan, dan saling menghormati di antara siswa yang berasal dari berbagai latar belakang agama. Dengan suasana yang penuh hikmat, siswa diajak untuk merefleksikan makna iman dan bagaimana menghidupinya dalam kehidupan sehari-hari.

“Sebagai citra Allah, anak-anak dianugerahi akal budi dan pikiran. Oleh karena itu, kita didorong untuk menjalani aturan dan kebiasaan dengan penuh kasih, tulus, dan ikhlas tanpa paksaan.” pesan Suster Yosefania Manurung, FCJM.

Siswa sedang mengikuti bina iman

Pesan ini menjadi landasan kuat bagi siswa untuk mengamalkan Hukum Kasih dalam setiap aspek kehidupan mereka.

Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi para siswa. Salah satunya Linda, siswi kelas 8B yang beragama Konghucu, mengungkapkan,

“Renungan yang disampaikan oleh Suster tentang Hukum Kasih, yang diambil dari Injil Matius, sangat berkesan. Saya merasa senang karena melalui Bina Iman ini, saya menjadi tahu apa itu Hukum Kasih. Sebagai penganut agama Konghucu, saya bisa memahami makna kegiatan ini, dan melihat semua peserta didik mendengarkan renungan adalah wujud sikap toleransi.” ungkapnya.

Moniqa Novalina, siswi kelas 8B, juga berbagi pengalamannya,

“Kegiatan Bina Iman tadi sangat seru, menyentuh hati, dan membuat saya senang. Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, raga, dan akal budi, lalu juga mengasihi sesama manusia. Ini benar-benar menginspirasi.” tambah Moniqa yang hobi bernyanyi ini.

“Pembelajaran yang saya ambil dari Bina Iman hari ini adalah pentingnya menjaga perilaku, peka terhadap orang lain, dan menjaga tutur kata atau kalimat yang diucapkan. Kegiatan ini mengajarkan saya untuk lebih bijaksana dalam bertindak dan berbicara.” kesan Gracesita Meira, siswi kelas 8B yang juga pelayan altar di Gereja Katedral Pangkalpinang.

Suster sedang memberikan permenungan

Selama kegiatan, siswa terlibat aktif dengan menyanyikan lagu-lagu rohani dan mazmur yang memperkaya refleksi spiritual mereka. Hal ini semakin membuat kegiatan terasa istimewa apalagi keterlibatan siswa dari berbagai agama, termasuk Katolik, Kristen, Buddha, Konghucu, dan Islam. Mereka diajak untuk belajar toleransi, berdoa bersama, dan menghormati perbedaan, mencerminkan semangat kebersamaan dalam keberagaman.

Selain Kegiatan Bina Iman Anak, setiap hari Jumat, SMP Santo Paulus juga mengadakan kegiatan lain seperti senam, gotong royong, dan jalan santai. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk mempererat kebersamaan dan memupuk semangat kolaborasi di kalangan siswa.

Kegiatan Bina Iman Anak ini menjadi wujud nyata komitmen SMP Santo Paulus Pangkalpinang dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter mulia, berlandaskan hukum kasih, toleransi, dan iman yang hidup. Melalui kegiatan ini, siswa didorong untuk menghidupi nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata di kehidupan sehari-hari.

Kontributor: Benediktus Edi

Anda mungkin juga suka