Pangkalpinang, YTKNews.id — GOR SMP Santa Theresia Pangkalpinang bergemuruh, bukan oleh teriakan pertandingan, melainkan oleh alunan suara emas para peserta lomba vokal solo dalam rangkaian Santher Culture Fest Vol. 2. Kegiatan yang diadakan pada 30 September lalu ini diikuti oleh beberapa sekolah dasar di wilayah pangkalpinang dan sekitarnya. Panggung seakan berubah menjadi taman nada; setiap peserta menebarkan pesona lewat suara mereka yang merdu, menghipnotis penonton hingga tak ingin berkedip.
Kompetisi vokal solo ini menjadi sorotan utama. Persaingan terasa kian sengit, sebab hampir semua peserta tampil memukau, ibarat bintang-bintang yang berlomba paling terang di langit malam. Tak hanya suara yang dipertontonkan, kostum yang mereka kenakan pun menjadi daya tarik tersendiri. Dengan balutan busana khas Bangka, mulai dari kain cual bermotif elegan hingga paduan tradisional dan modern, panggung menjelma seperti kanvas hidup penuh warna budaya.
“Kami menilai bukan sekadar nada yang keluar, tetapi juga getaran hati yang berhasil disampaikan. Ketika peserta bernyanyi dengan sepenuh jiwa, penonton tidak hanya mendengar, melainkan ikut hanyut dalam cerita yang dibawakan,” ujarnya salah seorang juri penuh kesan.
Momen yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba untuk mengumumkan sang juara. Juara I berhasil diraih oleh SDN 5 Simpangkatis, Juara II dari SD Bahagia, dan Juara III dari SDN 23 Pangkalpinang.
Hazy siswa SD Negeri 5 Simpangkatis yang berhasil meraih Juara I, memukau juri dengan penghayatan yang dalam serta pembawaan yang tulus. Persiapan dan perjuangannya tak sia-sia selama 1 minggu.
“Saya latihan 2 jam perhari selama 1 minggu untuk mempersiapkan lomba ini secara matang.Tujuan saya mengikuti lomba solo vokal ini adalah untuk membanggakan orang tua dan membawa nama baik sekolah.” ujarnya.
Riuh tepuk tangan menggema, seolah GOR ikut menari bersama kebahagiaan. Santher Culture Fest Vol. 2 bukan sekadar ajang lomba, melainkan wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat sekaligus melestarikan budaya lokal. Acara Santher Culture Fest Vol. 2 pun menutup tirai dengan meninggalkan kesan: bahwa musik bukan hanya hiburan, melainkan jiwa yang mengikat budaya, persaudaraan, dan harapan generasi muda. (san)
Laporan: Nichole dan kawan-kawan (Tim Jurnalistik)