Home » Walau Agenda Rutin, Tema Duc In Altum Jadikan Rakor YTK di Kepri 2025 Begitu Berbeda

Walau Agenda Rutin, Tema Duc In Altum Jadikan Rakor YTK di Kepri 2025 Begitu Berbeda

oleh Redaktur Ytknews

Batam, YTKNews.id—-Rapat Koordinasi Pimpinan Unit alias Rakor Kepala Sekolah, jadi sebuah program rutin Yayasan Tunas Karya. Setiap setahun sebanyak 2 kali. Rakor untuk wilayah Kepulauan Riau (Kepri), walaupun tetap menjadi agenda rutin, tetapi dialektikanya berbeda karena tema Duc In Altum. Rakor yang penuh dengan dialektika itu, diikuti oleh 21 pimpinan unit kerja di wilayah Kepri.

Para pimpinan unit ini, berdealiktika bersama para pengurus YTK yang sekaligus merupakan narasumber kegiatan Rakor. Proses itu, berhasil membuat perencanaan kerja yang akan digunakan sebagai panduan kerja dan target tahun 2026.

Pada kata sambutan, Ketua Yayasan Tunas Karya, RD. Servasius Samuel. S.Psi, M.Psi memastikan bahwa melalui Rakor, semua pimpinann unit belajar dan berproses menyamakan cara berpikir, agar makin berlangkah lebih ke dalam, Duc In Altum. “Jika kita menyamakan persepsi dan berlangkah lebih ke dalam, maka di situ, kita semakin membantu Yayasan. Untuk itu, diperlukan daya tahan lebih panjang melalui membangun jejaring,” ungkap  Romo yang juga Psikolg ini.

Romo Samuel juga menandaskan, Duc In Altum bukan hanya mengingatkan kita tentang kesadaran akan tugas dan tanggungjawab pokok dalam dunia Pendidikan tetapi juga menyadarkan kita untuk tidak puas dengan keadaan tetapi terus bertransformasi mengikuti perubahan zaman yang semakin kompleks. Selain hal itu juga disampaikan bahwa Duc In Altum tidak hanya mengajak keluarga besar Yayasan Tunas Karya untuk menegaskan kesetiaan terhaap identitas dan peran, tetapi juga mendorong keberanian seluruh komponen penyelenggara, pengelola dan pelaksana karya pelayanan Pendidikan untuk beradaptasi serta memperbaharui diri secara total dan keberlanjutan dalam sinodalitas bersama para peserta didik.

Penyerahan rekomendasi Rakor dari Ketua K3S Kepri kepada Ketua YTK, Romo Samuel

Mengawali sesi pertama yang diisi terkait masalah keuangan, Romo Yudi telah membangun pemahaman para pimpinan unit agar mampu menentukan indicator eksistensi sekolah agar tetap terjaga dengan baik yakni dengan membuat progres terhadap jumlah siswa. Romo Yudi menekankan bahwa “ siswa itu ibaratnya oksigen dalam kehidupan atau darah dalam tubuh kita”. Maka para pimpinan unit diajak untuk mengoptimalkan strategi dalam mencapai target jumlah siswa. Tentu hal ini diaktualisasikan oleh para pimpinan unit dalam menentukan target keuangan, jumlah siswa serta program strategis . Momen yang menantang dengan situasi dan kesulitan tiap sekolah, para kepsek diajak  mempunyai target yang lebih berani dalam menentukan targetnya. Disini ada saling memotivasi antar para pimpinan unit yang masih kurang optimis sehingga target menjadi gerakan bersama untuk keberlangsungan pelayanan Pendidikan di naungan Yayasan Tunas Karya

Pada akhirnya seluruh rangkaian ini mampu menumbuhkan Sense of ownership yang telah disampaikan pada materi Romo Samuel, dimana culture of brilliance setiap orang dapat menghargai seluruh tim sehingga program yang dihasilkan juga sungguh menempati kepemilikan yang nyata “ Go to people shares program” bahwa setiap orang merasa tumbuh bersama dan menjadi pemilik dan pemilik masa depan. Secara simbolis seluruh capaian kegiatan Rakor diserahkan oleh Ketua K3S Kepri kepada Yayasan Tunas Karya. (sfn)

Reporter : K. Sumiyati, S.Pd, M.M

Anda mungkin juga suka