Anak-anak SD Santa Maria sedang gempar dengan permainan tradisional satu ini. Di tengah gempuran teknologi dan game online, SD Santa Maria justru mulai merawat kembali budaya kearifan lokal. Bermula keikutsertaan perwakilan peserta didik SD Santa Maria di ajang perlombaan permainan tradisional pada HUT Kota Mentok pada Oktober lalu, permainan tradisional mulai diminati banyak peserta didik.
Ya, gasing, salah satu permainan rakyat yang dulu merupakan permainan bangsawan Melayu di Bangka Belitung. Melihat kedatangan Azwar, Bapak 1000 Gasing dari Mentok, yang merupakan penggiat permainan tradisional gasing Mentok, peserta didik tak sabar lagi untuk mencoba permainan ini.
“Awalnya saya melihat anak-anak SD Santa Maria berlomba permainan gasing. Saya tanya siapa yang mengajar mainnya? Mereka bilang tidak ada, saya terpanggil untuk mengajarkan pada anak-anak di SD Santa Maria,” cerita Azwar.
Perkenalan dan praktik bermain gasing sudah dilakukan pada peserta didik kelas 3,4,5, dan 6. Setelah demonstrasi, peserta didik terlihat antusias ingin mencoba langsung permainan ini. Tak hanya itu, setiap waktu istirahat, peserta didik juga terlihat memainkan gasing di halaman sekolah.
“Saya menyambut baik antusias anak-anak mulai mencintai kembali permainan tradisional. Mudah-mudahan, kelak permainan rakyat yang lainnya juga bisa populer di kalangan anak-anak. Jadi mereka jangan hanya menghabiskan waktu bermain game online saja. Bermain permainan tradisional lebih baik karena mengasa kolaborasi,” seru Maria Susanti, Kepala SD Santa Maria Mentok.