Home » Mengembangkan Kreativitas Melalui Clay

Mengembangkan Kreativitas Melalui Clay

oleh REPORTER St. HILARIUS

PARITTIGA YTKNews.id-–Kelompok Bermain (KB) St. Hilarius menyediakan lingkungan yang aman dan terstruktur bagi anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Di sini, anak-anak belajar untuk bersosialisasi, berbagi, bergiliran, dan menyelesaikan konflik. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting, seperti komunikasi secara verbal maupun nonverbal, menumbuhkan rasa empati, menciptakan kerjasama, melatih kepercayaan diri melalui kegiatan bernyanyi dan menari.

Seperti halnya Senin (11/11/2024) kemarin, guru kembali membuat cerita yang menarik, bagi peserta didik kelas playgroup. Kali ini ibu guru bersama Lao Shi mengajak anak-anak untuk bermain di dalam kelas dengan tujuan mengembangkan keterampilan, yang berkaitan dengan motorik.

Motorik adalah fondasi dasar bagi perkembangan anak. Motorik anak terbagi menjadi  dua, yaitu motorik kasar dan halus. Motorik halus berguna untuk meningkatkan emosi anak dan melatih kelenturan otot kecil, membantu anak melatih kemandirian dan mengendalikan emosi. Sedangkan motorik kasar bertujuan untuk melatih, memperkenalkan gerakan kasar, meningkatkan koordinasi, dan keterampilan tubuh.

Awalnya ibu guru mengajak anak untuk bermain clay membentuk bulatan dengan warna yang berbeda-beda. Seorang anak berkata, “ibu, aku mau buat bakso ya”. Tak butuh waktu lama, anak-anak tersebut bekerja sama, untuk membuat bulatan kecil membentuk bakso tanpa arahan dari guru dan Laoshi.

Dilanjutkan dengan permainan kedua yakni estafet air menggunakan spons. Anak-anak merasa happy dan bersemangat, karena permainan kali ini baru mereka lihat dan mainkan di lingkungan sekolah. “Ibu, Oliv menang loh. Oliv hebat”, ucap Oliv seorang siswi.

“Wow, hari ini semuanya keren. Ga ada tangis drama. Semuanya bermain, belajar bersama Ibu. Semoga semakin semangat dan Bahagia belajarnya ya”, ucap mama Grayson saat melihat anaknya.

Ciptakan rasa Bahagia, aman, dan nyaman kepada anak didikmu, dengan demikian mereka akan siap untuk belajar.

Penulis: Agustina Dewi Trianti

Anda mungkin juga suka