Jakarta, YTKNews.id–Langit Jakarta tampak cerah pada 27 November 2024. Dengan penuh semangat, saya melangkah ke arena Jambore GTK Hebat tingkat Nasional, bergabung dengan guru-guru terbaik dari seluruh Indonesia. Menjadi perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya dari SD Santa Maria Mentok, adalah sebuah kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar.
Ketika Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, membuka acara dengan kata-kata, “Anda adalah guru terbaik yang diutus oleh masing-masing provinsi,” hati saya bergetar. Rasanya tak percaya, saya yang sehari-hari mendidik di sebuah sekolah kecil di Mentok, kini berdiri di tengah para pelita bangsa dari Sabang sampai Merauke. Kegiatan Jambore GTK Hebat 2024 diselenggarakan serentak di seluruh direktorat di bawah kemendikdasmen. Kami dengan panitia dari Direktorat Guru Pendidikan Dasar (SD dan SMP) ditempatkan di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Acara pembukaan penuh semangat itu menjadi awal dari perjalanan inspiratif saya di Jambore GTK Hebat. Hari itu, saya bertemu banyak guru luar biasa, mereka adalah peraih terbaik 1 guru inovatif dan dedikatif jenjang SD. Saya berkesempatan mendengar cerita-cerita praktik baik dari berbagai daerah, dan belajar banyak dari pengalaman mereka pada sesi gelar wicara.
Tanggal 28 November adalah puncak acara. Saya bersama ribuan guru lainnya berkumpul di Jakarta International Velodrome, menunggu kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Sorak sorai gembira menyambut langkah presiden ke-8 tersebut.
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada kami, para guru. “Terima kasih untuk semua guru di Indonesia,” katanya dengan suara penuh emosi. Kata-kata tersebut terasa seperti pelukan hangat, menguatkan kami untuk terus berkarya meski tantangan tak pernah berhenti.
Momen paling menggetarkan adalah ketika kami bersama-sama melantunkan Hymne Guru dengan Presiden dan jajaran menteri. Suara ribuan guru menggema di ruangan, menciptakan harmoni yang sulit dilupakan. Saat itu, saya merasa bangga dan bersyukur telah memilih jalan ini, menjadi seorang guru.
Keesokan harinya, tanggal 29 November, kami diajak berwisata ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Saya bertemu guru-guru dari berbagai daerah, berbagi cerita, tawa, dan pengalaman. Rasanya seperti reuni keluarga besar yang baru pertama kali bertemu.
Namun, meski acara ini penuh keceriaan, saya tetap menyadari bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang penghargaan. Walaupun saya belum berhasil memperoleh penghargaan favorit, semangat saya tetap utuh. Saya merasa mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga: ilmu, inspirasi, dan pengalaman.
Saya membawa pulang oleh-oleh berupa cerita dan praktik baik dari 38 provinsi. Kisah-kisah itu menjadi motivasi untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik bagi murid-murid saya di Bangka Belitung.
Pada 30 November, rangkaian Jambore GTK Hebat resmi ditutup dengan acara Apresiasi Jambore GTK Hebat dan penutupan Bulan Guru Nasional di Hotel Grand Sahid Jakarta. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menyampaikan penghargaan kepada kami. “Kalian adalah pemimpin perubahan,” katanya.
Mendengar itu, saya merasa kembali diingatkan akan makna profesi ini. Saya mungkin hanyalah seorang guru dari sekolah kecil di Mentok, tetapi saya percaya, melalui dedikasi dan semangat, saya bisa memberikan kontribusi nyata untuk masa depan bangsa.
Jambore GTK Hebat 2024 bukan hanya sebuah acara, melainkan perjalanan penuh makna bagi saya. Saya belajar, saya terinspirasi, dan saya kembali dengan semangat yang lebih besar. Hari Guru Nasional 2024 mungkin telah berakhir, tetapi semangatnya akan terus hidup dalam setiap langkah saya sebagai seorang pendidik.
Bagi saya, ini adalah pengingat bahwa menjadi guru adalah panggilan jiwa, tugas mulia yang tak hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk karakter generasi penerus bangsa. Selamat Hari Guru Nasional 2024. Semoga guru-guru Indonesia semakin hebat, dan Indonesia semakin kuat.
Suwito
Guru SD Santa Maria Mentok