Tanjung Balai Karimun, YTKNews.id – Suasana Lapangan SMP Santo Yusup, Kamis (14/8) pagi, dipenuhi semangat dan keceriaan. Seluruh siswa dari tingkat SD hingga SMA berkumpul untuk memperingati Hari Pramuka ke-64 yang diawali dengan Perayaan Ekaristi. Misa dipimpin langsung oleh Pastor Paroki Santo Joseph Tanjung Balai Karimun, Pastor Kristiono Widodo, mulai pukul 08.00 WIB.
Suasana misa menjadi berbeda ketika di awal homili, Pastor Kristiono mengajak seluruh peserta melakukan tepuk pramuka. Riuh tepuk tangan dan seruan khas pramuka membuat seluruh lapangan terasa hidup, sekaligus mencairkan suasana sebelum masuk ke permenungan Injil hari itu yang mengangkat tentang pengampunan tanpa batas.
“Jika ingin hidup sempurna, kita harus mampu memberi maaf tanpa hitungan,” pesan Pastor Kristiono. Ia menekankan, bahkan dalam kegiatan kepramukaan pun, kesalahan antaranggota kerap terjadi. Namun, sikap saling mengampuni justru menjadi kunci untuk memperbaiki kesalahan dan memperkuat kebersamaan.
Menurutnya, pengampunan bukan hanya memperbaiki hubungan, tetapi juga menjadi dasar penting untuk mewujudkan tema Hari Pramuka 2025: Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa. “Kolaborasi tak mungkin lahir jika hati masih menyimpan dendam,” tegasnya.
Suasana HUT Pramuka di SMA Santo Yusup Tanjung Balai Karimun
Pastor pun menutup homilinya dengan harapan agar seluruh komunitas Santo Yusup, termasuk guru dan siswa, dapat menjadi pribadi yang mau mengampuni, membangun kerjasama, dan tidak saling menjatuhkan.
Usai misa, kemeriahan berlanjut dengan berbagai penampilan dari setiap unit sekolah. Siswa SD dan SMP mengawali dengan penampilan manis kakak beradik yang menyanyikan lagu kepramukaan. Disusul atraksi memukau dari kakak-kakak pramuka putri SMA yang menampilkan gerakan semaphore dipadukan tarian penuh kekompakan.
Sorakan penonton memuncak saat pramuka putra SMA tampil dengan yel-yel penuh energi, ditutup dengan aksi spektakuler permainan sembur api yang membuat semua terpukau.
Peringatan Hari Pramuka ke-64 di SMP Santo Yusup tahun ini tak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga momentum untuk menanamkan nilai kebersamaan, pengampunan, dan semangat kolaborasi yang membangun. (Tri)
Kontributor: Andreas Eko Joko Suprapto, S.T.