Home » Bernyanyilah bagi Tuhan dengan Sukacita (Mazmur 100:2), SMA Santo Yosef Pangkalpinang Menyemai Kasih dan Sukacita Iman pada Hari Misi Sedunia di Paroki Santo Paulus Kampung Jeruk

Bernyanyilah bagi Tuhan dengan Sukacita (Mazmur 100:2), SMA Santo Yosef Pangkalpinang Menyemai Kasih dan Sukacita Iman pada Hari Misi Sedunia di Paroki Santo Paulus Kampung Jeruk

oleh Lukas Mileniawan

Pangkalpinang, YTKNews.id, 18 Oktober 2025, semangat misi Gereja tampak hidup dan berdenyut kuat di tengah kaum muda Katolik. Suasana penuh sukacita iman itu tampak jelas dalam perayaan Hari Minggu Misi Sedunia di Gereja Paroki Santo Paulus Kampung Jeruk, yang diwarnai dengan pelayanan istimewa dari koor peserta didik SMA Santo Yosef Pangkalpinang.

Sejak petang hari, para anggota koor telah hadir dengan penuh semangat dan hati yang siap melayani. Dengan busana putih yang melambangkan kemurnian dan damai, mereka menempati tempat pelayanan mereka dengan senyum tulus dan kesungguhan. Latihan panjang yang telah dilakukan sebelumnya membuahkan hasil dalam harmoni indah yang mengalun mengiringi perayaan Ekaristi kudus. Setiap lagu yang dinyanyikan bukan sekadar nada dan lirik, tetapi doa yang hidup doa kaum muda yang ingin mewartakan kasih Kristus lewat musik dan suara, tutur Chatarina Wuri Handayani, S.Pd. Pembina Pendalaman Iman Katolik


Perayaan Ekaristi hari itu terasa istimewa. Umat yang hadir memenuhi bangku-bangku gereja, menyatu dalam doa, bersama para pelajar yang turut memimpin nyanyian liturgi dengan penuh semangat. Suara paduan yang merdu mengalun lembut saat lagu pembuka dinyanyikan, menghadirkan suasana kudus yang menyentuh hati setiap umat. Iringan musik yang dipadu dengan ekspresi wajah penuh syukur dari para anggota koor menjadikan perayaan ini tak sekadar seremoni, melainkan pengalaman rohani yang mendalam.


Dalam homilinya, Romo Romanus Arnaldo Doi, Pr, yang memimpin misa mengingatkan bahwa setiap orang beriman, termasuk kaum muda, dipanggil menjadi misionaris dalam keseharian hidup mereka. “Misi bukan hanya pergi ke tempat jauh, tetapi membawa kasih Kristus dalam setiap tindakan kecil yang penuh cinta,” ujar beliau. Pesan ini seolah menjawab semangat yang ditunjukkan para pelajar SMA Santo Yosef yang telah mengambil bagian dalam tugas pelayanan hari itu.
Bagi para siswa, kesempatan menjadi koor bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi bentuk nyata dari pendidikan iman yang mereka peroleh di sekolah. Mereka belajar bahwa melayani Tuhan berarti memberikan yang terbaik, bukan hanya di dalam kelas, tetapi juga di altar dan di tengah umat mengungkapkan, “Kami merasa bangga bisa melayani lewat nyanyian. Ini bukan hanya tentang suara, tapi tentang cinta kami kepada Tuhan, ungkap Chatarina Wuri Handayani, S.Pd. Pembina Pendalaman Iman Katolik


Keterlibatan aktif para siswa ini juga menjadi wujud nyata dari semangat sekolah Katolik untuk membina karakter iman yang hidup. SMA Santo Yosef Pangkalpinang, terus menanamkan nilai-nilai Kristiani kepada peserta didiknya agar mereka tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga memiliki hati yang siap melayani, tutur Frans, S.Pd.,M.M. Kepala SMA Santo Yosef Pangkalpinang
Umat yang hadir memberikan tepuk tangan hangat sebagai bentuk apresiasi dan sukacita. Para siswa dan guru pendamping pun mengambil waktu untuk berfoto bersama di depan altar utama, mengabadikan momen penuh rahmat itu. Di wajah mereka terlukis kebahagiaan yang tulus kebahagiaan karena telah memberikan yang terbaik untuk Tuhan dan Gereja-Nya.
Pelayanan koor ini menjadi tanda kecil, namun bermakna besar, bahwa Gereja terus hidup dan bertumbuh melalui generasi muda. Mereka adalah saksi-saksi Kristus yang membawa terang kasih di dunia modern yang sering kali gelap oleh egoisme dan kesibukan duniawi. Dengan suara, dengan hati, dengan semangat pelayanan, mereka mewujudkan pesan misi Kristus: pergi, bersaksi, dan membawa kasih bagi sesama, tutur Antonius Budi Prasetyo, S.S. Pembina Pendalaman Iman Katolik


Semoga apa yang telah ditabur dalam pelayanan hari itu menjadi benih iman yang tumbuh subur bukan hanya di hati para siswa, tetapi juga di hati seluruh umat yang hadir. Seperti kata Rasul Paulus dalam suratnya, “Celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil” (1 Korintus 9:16), demikian pula semoga para pelajar SMA Santo Yosef terus menjadi pembawa kabar gembira dalam setiap langkah hidup mereka.


Di bawah langit kampung Jeruk yang indah sore itu, gema pujian terakhir masih terasa di hati setiap orang yang hadir. Gereja dipenuhi sukacita, bukan hanya karena nyanyian yang indah, tetapi karena iman yang hidup. Hari itu, misi Kristus bukan hanya dikhotbahkan, tetapi dinyanyikan oleh kaum muda yang telah berkata dengan hidup mereka: “Inilah kami, Tuhan. Utuslah kami untuk mewartakan kasih-Mu kepada dunia.”

Penulis : Lukas Mileniawan, S.Pd.

 

Anda mungkin juga suka