Batam, YTKNews.id. Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober, anak-anak di Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK) Yos Sudarso II melaksanakan kegiatan yang edukatif dan menyenangkan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya diversifikasi pangan dan memperkenalkan mereka pada berbagai jenis makanan pokok alternatif selain nasi.
wajah-wajah ceria para siswa
Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 20 Oktober 2025 ini fokus pada tema “Mengenal Pangan Cadangan Kita.” Anak-anak diajak untuk tidak hanya bergantung pada nasi sebagai satu-satunya sumber karbohidrat, tetapi juga mengenal dan mencoba makanan-makanan lain yang kaya gizi dan merupakan warisan pangan lokal Indonesia.
Kepala Sekolah KB/TK Yos Sudarso II, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk menanamkan pemahaman sejak dini mengenai ketahanan pangan. “Kami ingin anak-anak tahu bahwa bumi kita kaya akan sumber makanan. Selain nasi, ada banyak pangan lain yang bisa menjadi pengganti, seperti singkong, ubi, jagung, sagu, dan olahan lainnya. Ini penting untuk gizi mereka dan juga untuk masa depan ketahanan pangan kita,” jelasnya.
Belajar mengenal makanan baru
Selama kegiatan, anak-anak terlihat sangat antusias. Masing-masing anak diminta membawa beragam olahan pangan alternatif. Meja-meja dihiasi dengan berbagai jenis makanan rebusan seperti: jagung, pisang, ubi jalar, kacang tanah, kacang edamame, dan singkong.
Puncak acara adalah kegiatan Makan Bersama (Potluck). Anak-anak duduk bersama dan berbagi makanan yang mereka bawa. Guru-guru mendampingi sambil menjelaskan kandungan gizi dan asal-usul dari setiap makanan yang disajikan. Proses ini tidak hanya mengenalkan ragam makanan tetapi juga mengajarkan nilai kebersamaan dan saling berbagi.
serunya makan bersama
Diharapkan, melalui peringatan Hari Pangan Sedunia dengan tema diversifikasi pangan ini, anak-anak KB/TK Yos Sudarso II tidak hanya menjadi generasi yang sehat dengan asupan gizi seimbang, tetapi juga menghargai kekayaan sumber daya alam dan pangan lokal Indonesia. (dn)
Kontributor : Natalia Kristina Emelia