Home » Generasi Damai dari Bangka Belitung: Peserta Didik SMA Santo Yosef Pangkalpinang Bersinar di “Young Peace Builders Programme 2025”

Generasi Damai dari Bangka Belitung: Peserta Didik SMA Santo Yosef Pangkalpinang Bersinar di “Young Peace Builders Programme 2025”

oleh Lukas Mileniawan

Pangkalpinang, YTKNews.id – 1 November 2025 – Suasana penuh semangat dan inspirasi menyelimuti aula Universitas Bangka Belitung ketika puluhan peserta muda dari berbagai sekolah dan universitas di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkumpul dalam Seminar Dialogue for Peace bertajuk “Young Peace Builders Programme 2025.”
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Bangka Belitung (Kwarda Babel) ini menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya perdamaian, toleransi, dan kolaborasi lintas budaya.


Acara yang berlangsung pada Sabtu, 1 November 2025 ini dibuka secara resmi oleh perwakilan Kwarda Babel bersama para tokoh pendidikan dan pembina Pramuka daerah. Kegiatan ini mengusung semangat “Building Peaceful Mindsets through Scouting Spirit” – membangun pola pikir damai melalui jiwa kepramukaan.
Melalui seminar dan dialog interaktif, peserta diajak memahami bagaimana peran Pramuka dapat menjadi pelopor perdamaian, menghadirkan solusi di tengah perbedaan, serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.


SMA Santo Yosef Pangkalpinang menjadi salah satu sekolah yang turut ambil bagian dalam program bergengsi ini. Sekolah ini mengirimkan lima wakil terbaiknya yang menunjukkan semangat belajar tinggi dan kepedulian sosial yang luar biasa, yaitu: Yohanes Nong Farel (XA), Catalina Rosari (XB), Clarissa A. Y. Marbun (XB), Maria Evelyn Angelicha (XD), Matthew Nathanael H. Turnip (XF). Kelima peserta ini didampingi oleh pembimbing sekolah, Ibu Elisa Lastarida Purba, S.Pd., yang dikenal aktif mengembangkan kegiatan kepramukaan dan kepemimpinan di lingkungan SMA Santo Yosef. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai perdamaian sejati kepada para peserta didik, agar mereka tumbuh menjadi generasi muda yang berani berdialog, menghargai perbedaan, dan siap membawa perubahan positif bagi masyarakat,” ujar Ibu Elisa dengan penuh kebanggaan.


Dalam sesi kegiatan, para peserta dari SMA Santo Yosef mengikuti berbagai agenda seperti seminar kepemudaan, pelatihan kepemimpinan berbasis nilai perdamaian, serta dialog antarperwakilan sekolah dan universitas. Mereka berkesempatan untuk berbagi gagasan, menyusun proyek sosial sederhana, dan menampilkan ide kreatif tentang peace building dalam konteks kehidupan remaja masa kini.
Selain menjadi ajang pembelajaran, kegiatan ini juga mempererat hubungan antaranggota Pramuka se-Bangka Belitung, memperkuat jaringan persahabatan lintas sekolah, dan menanamkan pentingnya solidaritas di tengah keberagaman.


“Young Peace Builders Programme bukan sekadar kegiatan, melainkan gerakan kecil menuju dunia yang lebih damai,” ungkap salah satu peserta, Matthew Nathanael, yang merasa terinspirasi untuk mengaplikasikan nilai-nilai perdamaian di lingkungan sekolah dan masyarakat. Dengan keikutsertaan dalam program ini, SMA Santo Yosef menunjukkan komitmen kuat dalam mendidik generasi muda yang berkarakter, berwawasan global, dan berjiwa kemanusiaan. Sekolah ini terus menanamkan nilai-nilai dasar “Faith, Knowledge, and Service” sebagai pondasi dalam membentuk pribadi yang berintegritas dan peduli terhadap sesama.

Penulis : Lukas Mileniawan, S.Pd.

Anda mungkin juga suka