(Foto: Sarah Tjendera Juara 1 Storytelling)
Pangkalpinang,YTKNews.id–Suatu kebanggaan bagi SMA Santo Yosef, dua siswinya berhasil menyabet gelar juara Storytelling di Gebyar Suara Rajawali 2021 yang diselenggarakan oleh FF Unika St. Thomas. Prestasi yang cukup membanggakan tersebut dicetak oleh Sarah Tjendera peraih juara 1 dan Valencia Sutanto peraih juara 3.
Kemenangan yang diperoleh dari keduanya mampu mengharumkan nama SMA Santo Yosef. Tentu saja kemenangan tersebut bukan hal instan, butuh kerja keras dan kegigihan yang luar biasa. Disamping itu, peran bapak dan ibu guru dalam membantu kesuksesan mereka berdua.
Dalam sebuah kesempatan, Stefanus Prima Nugroho selaku guru pembimbing membagikan kisah persiapan mereka dalam mengikuti lomba. “Sarah dan Valen memiliki dasar kemampuan Bahasa Inggris yang sangat baik,” ungkap Prima.
Prima paham benar kemampuan mereka, karena sebagai guru ia sudah bersama mereka sejak mereka ada di kelas 4 SD.
“Kemampuan mereka berdua dalam berbahasa Inggris secara aktif dan komunikatif sudah tidak perlu diragukan lagi karena mereka telah melalui proses pembelajaran dan latihan yang sangat panjang hingga saat ini,” jelasnya lagi.
Hasil ini adalah buah dari kerja keras mereka. Seperti kata pepatah: “Tiada jalan mudah menuju suatu kejayaan”. Bila mereka berdua mampu, saya yakin teman-teman yg lain juga mampu. Inti dari semua ini ialah berani mencoba dan tidak takut salah.”
Banyak Hal Tak Terduga Terjadi
Ternyata dalam persiapan kedua talent tersebut, ada banyak hal tak terduga terjadi. “Semula, semua berpikir bahwa lomba storytelling-nya akan dibawakan dalam Bahasa Indonesia,” tutur Guru pembimbing itu lagi. “Rupanya harus dibawakan dalam Bahasa Inggris,” imbuhnya.
Lantas, Prima pun mengambil langkah lain, agar kedua talent tersebut mendiskusikan isi cerita dengan Njuk Fan, guru Bahasa Indonesia.
“Di sini mereka harus menceritakan kembali cerita rakyat dari Sumatera Utara dalam Bahasa Inggris,” cerita Prima.
Kemudian Sarah dan Valen secara mandiri mengkonversikan cerita tersebut ke dalam Bahasa Inggris. Sedangkan Prima sebagai guru Bahasa Inggris mengambil andil dalam pemeriksaan kembali, baik secara bobot isi cerita maupun ketepatan struktur kalimat.
(Foto: Valencia Sutanto Juara 3 Storytelling)
Setelah cerita mantap, lalu berlanjut ke latihan untuk mengasah penghayatan di dalam membawakan cerita tersebut. Dalam Latihan mereka dibantu oleh guru-guru yang kebetulan beretnik Sumatera Utara, Lisper Sinta Ida dan Saddam Saut Martua Gultom.
Kedua guru ini berkontribusi dalam pemilihan kostum adat Batak dan pelafalan Bahasa Batak yang benar.
Prestasi membanggakan ini, sungguh membawa kepuasan tersendiri bagi seorang guru lain, yang menjadi cameramen pada pengambilan video. Atas kepuasan itu, pada berita selanjutkan akan Bop akan menceritakan moment-moment unik di panggung belakang alias pengambilan video. (***)
Reporter: Alexia Dea Ariyanti