( Foto : Sebastian Sidia, SMA St. Yusuf Tanjung Balai )
Dunia Pendidikan Khusus Indonesia kembali teruji dalam langkah untuk mencerdaskan generasi bangsa di tengah badai pandemi Covid-19.Peran Teknologi merupakan alternativ yang tepat dan efektif yang di gunakan dalam pembelajaran di tengah situasi ini.
Revolusi industri 4.0, masyarakat dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi atau digitalisasi, dalam setiap bidang- bidang pekerjaan, tidak terlepas khususnya di bidang pendidikan.
Sehingga boleh dikatakan bahwa, kehadiran teknologi dapat berfaedah bagi meningkatnya pelayanan Pendidikan. Apalagi sector Pendidikan, tak bisa tidak telah menjadi kunci untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkarakter. SDM yang berkarakter inilah yang menjadi pelopor ‘pembangun” Indonesia menjadi bangsa yang unggul dan menuju Indonesia Emas 2045.
Indonesia saat ini tengah dilanda wabah penyakit yang disebabkan virus corona (Covid-19). Situasi pandemi ini seketika mengubah tatanan kehidupan masyarakat dunia / Indonesia dan menjadi ancaman bagi sektor kesehatan, sektor perekonomian, sektor pendidikan dan lainnya. Indonesia dihadapakan dalam situasi dan tantangan besar penanganan Covid-19 agar tidak semakin menyebar dan menelan korban jiwa yang lebih besar lagi.
Salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19 adalah sektor pendidikan yang telah satu tahun berlalu lembaga – lembaga pendidikan baik dari tingkat Pendiidikan Taman Kanak – Kanak sampai Sekolah Menengah Atas bahkan Perguruan Tinggi tidak banyak melibatkan aktivitas fisik bersifat rutin, seperti pertemuan tatap muka di kelas, proses pembimbingan akademik, pertemuan formal dalam forum seminar dan lain sebagainya, tapi dilaksanan secara online (e-learning).
Hal ini menimbulkan pembincangan oleh para pemerhati pendidikan atas dampak positif atau negatif yang muncul di tengah masyarakat baik dari Lembaga / Instansi , Peserta Didik bahkan orangtua akan keberlangsungan proses pembelajaran dan secara dampak mutu pendidikan nasional. Namun demikian, langkah ini yang tepat, karena untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19, pemerintah telah menerapkan kebijakan physical distancing atau Pembatasan Sosial Berskala Besar serta terhitung tanggal 12 s/d 21 Juli 2021 Pemberintah mengeluarkan kebijakan baru Pembatasan Kegiatan Masyarkat berbasis Mikro hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menenakan lonjakan penyebaran Covid- 19.
Melihat situasi di atas, maka bagi penerapan metode online learning (e-learning) menjadi pilihan terbaik bagi dunia pendidikan, sebagaimana telah diterapkan diberbagai institusi pendidikan, secara khusus di Sekolah Menengah Atas Santo Yusup Karimun untuk memanfaatkan teknologi dan menerapkan sistem pembelajaran online untuk menunjang aktivitas pembelajaran dalam kurun waktu setahun berlalu.
( Foto : SMA St. Yusuf Tanjung Balai )
Penyajian sistem pembelajaran online (e-learning) dengan mengunakan aplikasi Zoom, Google Meet ini lebih interaktif inilah yang memungkinkan aktivitas pembelajaran jarak jauh yang bisa dilakukan secara efektif dan efisien.
Dalam menghadapi Tahun Akademik 2021 / 2022 pandemi Covid 19 pun hadir dengan gelombang dua yang semakin meningkat. Realitas ini menjadi penanda bahwa adalah sangat tidak mungkin Pembelajaran Tatap Muka dilaksanakan. Tak ayal, pilihan terbaik adalah pembelajaran online. Dan betul, kebijakan yang keluarkan oleh Pemerintah dan Dinas Pendidikan dalam situasi ini adalah Pembelajaran online (e-learning).
Sebagai implementasi atas itu, kebijakan pembelajaran SMA Santo Yusup pun, seolah-olah dayung bersambut. Pasalnya dalam menatap Tahun Akademik 2021 / 2022, satu-satunya SMA Katolik di Kabupaten Karimun ini memulai menerapkan metodologi online dalam aktivitas akademiknya. Tepatnya, sebagai Langkah awal, persiapan dan pelaksanaan ‘Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah / MPLS bagi Peserta Didik Baru pun dilakukan secara online. Sebagaimana yang terjadi, ternyata teknis persiapan dan pelaksanan tahun ini tidak begitu sulit dikarenakan kita sudah melaksanakan pada tahun sebelum. (***)
Penulis : Sebastian Sidia