Belinyu, YTKNEWS.ID—Diam-diam menyimpan emas. Begitulah sebuah citra yang boleh dialamatkan kepada satu-satunya Sekolah Dasar Katolik yang terletak di utara pulau Bangka. Sekolah yang Bernama SD St Agnes ini, tepatnya terletak di kota Belinyu alias kota otak otak.
Betul, hari itu, Selasa 1 Maret 2022, pintu gerbang sekolah itu terbuka hanya cukup untuk seorang pejalan kaki. Lantas di kompleks Sekolah Dasar milik Keuskupan Pangkalpinang dan dikelola oleh Yayasan Tunas Karya (YTK) itu, tidak terdengar suara anak-anak yang menandakan bahwa pembelajaran sedang terjadi.
Suasananya tidak berisik, sebab para murid memang sedang asyik mendengarkan pengajaran para bapak dan ibu gurunya. Menurut Ferdinandus Andry Setiawan, Kepala SD St Agnes Belinyu, jumlah siswa pun dibatasi oleh aturan protokol kesehatan yang berlaku hari itu.
Sepintas terlihat bahwa di SD St Agnes itu, terlaksananya pembelajaran tatap muka tidak penuh atau tidak berjalan seratus persen. Masih limapuluh persen. “Pembelajaran dijalankan dengan cara shift. Satu shift setengah dari jumlah siswa setiap kelas,” tutur Ferdinandus Andry Setiawan.
Menariknya, walaupun pembelajaran dilakukan tidak penuh, siswanya tetap antuasias dan tetap fokus mengembangkan bakat. Dan ternyata, menurut Kepala Sekolah lagi, SD St Agnes adalah sekolahnya siswa-siswi berbakat.
Akhirnya kami pun tertantang untuk memburu anak-anak berbakat itu. Dengan bantuan Andry Setiawan, kami bisa melacak bakat-bakat anak didik berikut.
Jefry Darmawan
Ia suka disapa Nenen. Lahir di Sungailiat, 17 Mei 2010. Saat ini, ia duduk di kelas enam. Biasanya para murid tidak suka dengan pelajaran matematika. Hal itu tidak terjadi dengan Nenen. “Saya punya hobby belajar matematika atau berhitung, nilaiku lebih sering seratus,” ungkap Jefry Darmawan atau Nenen ini.
Ia selalu meraih juara satu di kelasnya. Tidak hanya itu. Ia juga meraih juara satu pada Olimpiade Sains Nasional Matematika tingkat kecamatan Belinyu, tahun 2021.
Selain itu, Nenen juga punya hobby membaca buku. “Dalam waktu luang, saya selalu membaca buku. Karena bagi saya, membaca buku adalah kesempatan belajar juga,” ungkap Jefry Darmawan.
Owen Xavier Oinardi
Nama panggilannya mengingatkan siapapun pada mantan bintang Liverpool, Owen. Saat ini, Owen duduk di bangku kelas lima. Tepatnya ia berada di ruang kelas V A.
Dari segi nama, sepertinya anak berkaca mata ini, pandai memainkan kulit bundar, atau sepak bola, seperti Michael Owen. Ternyata bukan. Walaupun mengaku suka dengan pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK), tetapi si Owen ternyata punya hobby dalam dunia gambar menggambar.
“Walaupun PJOK dan matematika saya sukai, dan dapat nilai bisa 100 tetapi saya ikut lomba gambar dan mewarnai. Pada tahun 2018, dan tahun 2019, saya juara satu tingkat kecamatan Belinyu,” ungkap Owen Xavier Oinardi dengan wajah penuh senyum bangga.
Alvin Christian
Hari-hari ini, Alvin Christian mengakui bahwa ia sedang ikut latihan untuk menjadi misdinar atau putra altar di Gereja Katolik St Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Beinyu.
Siswa SD St Agnes kelahiran Jakarta, 1 April 2011 ini pun mengaku bahwa di Gereja, dirinya sudah terlibat dalam koor Komunitas Basis Gerejani atau lingkungan.
“Saya selalu ikut Latihan koor di lingkungan. Saya suka. Selain itu saya sudah mulai latihan misdinar,” cerita Alvin Christian lagi.
Itu baru soal aktivitasnya di Gereja. Sedangkan di Sekolah, ia kerap mengikuti Olympiadae IPA pada tingkat kecamatan, karena nilai IPA nya selalu mantap.
Maria Teresa Paulamessi Timu
Melihat gaya ia memasuki ruangan IT, gestur bocah wanita berambut kriting ini, seperti penyanyi-penyanyi putri dari Timur Indonesia yang hari-hari ini sedang viral di youtube dan media sosial lainnya, seperti tik tok.
Asumsi itu pun terjawab tanpa menunggu lama. Tatkala itu, ia memperkenalkan diri sebagai penyanyi cilik di sekolahnya. Lantas, apakah ia berhenti pada cerita tentang dirinya sebagai penyanyi terkenal di sekolahnya saja?
Dugaan tim YTKNEWS.ID salah. Pasalnya, Paula masih melanjutkan ceritanya. “Saya pernah ikut lomba menyanyi juara satu di tingkat Kecamatan Belinyu, lalu diutus ikut lomba tingkat Kabupaten Bangka di Kota Sungailiat,” ujar Paula.
Pada tingkat kabupaten, kata Nona Paula, dia mendapat juara dua. “Walau juara dua, saya tetap diutus untuk melanjutkan lomba di tingkat Provinsi,” pungkas bocah berbakat yang sekarang duduk di bangku kelas IVA SD St Agnes itu.
Avari Helena Maria
Bocah yang satu ini, ketika memasuki ruang IT menunjukkan karakternya sebagai seorang anak yang komunikatif. Sapaan dan jawabannya tidak sepotong-potong. Tutur katanya mengalir dan pesannya jelas.
Terkesima pada gaya komunikasinya, tim YTKNEWS.ID pun tetap melanjutkan pertanyaan. Ia suka dan berbakat dalam mengoperasikan computer. “Saya suka dengan pelajaran TIK. Sudah mulai fasih Microsoft office, terutama word dan excel,” ujar bocah yang kerap disapa Ting Ting ini.
Ternyata tidak hanya TIK, Ting Ting juga punya hobi dalam soal seni. “Saya pernah juara dalam lomba menggambar Santa Agnes, pada tahun 2021,” cerita siswi SD St Agnes yang bercita-cita jadi pengusaha ini.
Selain itu, Ting Ting berbakat dalam hal fashion show. “Dulu masih TK, pernah beberapa kali ikut lomba fashion show dan juara,” tutur gadis cilik kelahiran 23 Maret 2012 ini.
Ting Ting ini boleh disebut gadis cilik multi talent. Karena dalam soal mandarin pun Ting Ting sudah mulai bercakap dalam Bahasa mandarin. Dan bakat yang satu ini tampaknya akan makin berkembang dalam dirinya, sebab kata Ting Ting, papa dan mamanya sangat mendukungnya untuk fasih dalam Bahasa Mandarin. (***)
Reporter : Fadli Kelen