Pangkalpinang, YTKNews.id – Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama 2 tahun memperburuk krisis dan semakin memperlihatkan kesenjangan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Banyak peserta didik Indonesia mengalami learning loss (ketinggalan pembelajaran) sehingga mereka sulit untuk mencapai kompetensi dasar yang harus dicapai.
Untuk mencari solusi dalam permasalahan ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan memunculkan kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka yang sebelumnya bernama Kurikulum Prototipe. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat mengatasi learning loss dan sebagai bentuk pemulihan pembelajaran. Kurikulum ini dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Dalam rangka penerapan Kurikulum Merdeka, SMA Santo Yosef Pangkalpinang mengadakan pelatihan Kurikulum Merdeka dan Guru Penggerak yang diselenggarakan Selasa, 19 April 2022. Dengan mengundang narasumber dari SMAN 1 Tempilang yang diwakili oleh Kepala SMAN 1, Suryadi, M.Pd dan Agus Setyawan, M.Pd selaku wakil kurikulum. Sekolah yang terletak di salah satu Kecamatan di wilayah Bangka Barat ini merupakan sekolah percobaan dalam penerapan Kurikulum Merdeka dan Guru Penggerak se-Bangka Belitung.
“Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, SMAN 1 Tempilang bisa dibilang bukanlah sekolah favorit. Namun guru-guru punya kemauan untuk berubah sehingga menerima uji coba Kurikulum Merdeka dan Guru Penggerak dari Kemendikbud,” ungkap Suryadi.
Ia juga menambahkan bahwa dalam Kurikulum Merdeka memudahkan untuk para guru dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik.
“Pembelajaran yang disesuaikan dengan peserta didik akan membuat mereka merasa nyaman dan menyenangkan ketika pembelajaran,” katanya.
Senada dengan Suryadi, Agus mengatakan Kurikulum Merdeka dibuat sederhana dan fleksibel sehingga pembelajaran akan lebih mendalam.
“Kurikulum ini berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Hal ini akan berdampak pada belajar lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan tentunya akan lebih menyenangkan,” tutur Agus.
Diharapkan Kurikulum merdeka merupakan jawaban dari segala permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia. Kurikulum ini dibuat dengan tujuan pendidikan di Indonesia bisa seperti pendidikan di Negara maju lainnya di mana siswa diberikan kebebasan dalam memilih apa yang diminatinya dalam pembelajaran. nys
Reporter : Alexia Dea