Muntok, YTKNews.id – Biasanya, rekoleksi guru dan pegawai diadakan per sekolah atau per kompleks. Namun warna baru terjadi pada TK St Maria Muntok dan TK St Paulus Pangkalpinang. Kendati berbeda wilayah, kedua sekolah ini nampak kompak berkolaborasi mengadakan sebuah kegiatan untuk merefresh pikiran guru dan pegawai di Pantai Tikus Emas Sungailiat.
Kegiatan rekoleksi tersebut di gelar tanggal 13 sampai 14 Mei 2022 didampingi oleh Romo Paroki Muntok, Romo Paulus Kara, seorang motivator hebat dan Suster Agnes. Tema yang diangkat pada rekoleksi kali ini ‘Setia, Teguh dan Tekun Menuju Pelayanan Pendidikan Profesional, Mandiri Dan Kolaboratif’.
Suster Agnes menyampaikan agar peserta meneladani dari tujuh buah-buah roh. Buah-buah Roh yang disampaikan oleh Rasul Paulus ini terdiri dari sembilan bagian. Pemaparan buah Roh dimuat dalam Alkitab, tepatnya Injil Galatia bab 5 ayat 22 sampai dengan 23 di bagian Perjanjian Baru.
“Di sisi lain, buah-buah Roh juga mencerminkan seseorang dengan pola hidup Kristen yang dijalaninya. Umat Kristiani yang menjalankan pola hidup Kristen dengan benar seharusnya memiliki buah-buah Roh. Sebab, sembilan buah itu merupakan cerminan dari karakter Yesus Kristus,” kata Suster Agnes.
Senada dengan Suster, Romo Paulus Kara yang akrab disapa Romo Polce menginginkan guru dan pegawai unit TK Santa Maria dan TK Santo Paulus seperti Bunda Maria yang sudah memberikan teladan bagi manusia, meskipun dengan konteks dan cara yang berbeda.
“Tidak mementingkan diri sendiri, tidak menyelamatkan diri sendiri tetapi memberi diri untuk orang lain, memberi waktu untuk orang lain, memberi tenaga dan pikiran serta apa yang kita punya adalah bukti pengorbanan seorang pemimpin. Inilah nilai pengorbanan Tuhan Yesus yang diberikan kepada kita, untuk kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pemimpin di komunitas kita,” tutur Romo Polce.
Lebih lanjut ia mengatakan, meskipun seorang guru telah mumpuni dalam mengajar, namun menjadi seorang guru masa kini bukanlah hal yang mudah dilakukan.
“Seorang guru tidak hanya memperkaya materi saja, melainkan guru juga perlu kiat dan cara tertentu supaya bisa memberikan sistem pengajaran yang menyenangkan bagi para siswa,” pungkasnya.
Rekoleksi ditutup dengan Perayaan Ekaristi, dalam homilinya Romo Polce mengajak guru dan pegawai bersyukur dan menyerahkan semuanya pada kehendak Yesus, maka Yesus akan melipatgandakan. Rekoleksi ini merupakan sarana untuk meningkatkan spiritualitas pribadi yang mengarah pada tugas pelayanan sebagai seorang Guru dan pegawai di dunia pendidikan. *(nys)*
Reporter : Ivana Situmeang