Home » Setiap Sabtu, Guru SD Santa Maria Muntok Belajar Budaya Positif

Setiap Sabtu, Guru SD Santa Maria Muntok Belajar Budaya Positif

oleh Redaktur Ytknews

Muntok, YTKNews.id—Setiap Sabtu, usai mengajar, guru-guru di SD Santa Maria Mentok kembali menyempatkan diri untuk berkumpul bersama di sebuah ruang kelas. Kegiatan berkumpul dan sharing bersama ini rutin dilakukan di setiap sabtu di SD Santa Maria Mentok. Tujuannya pun luar biasa. Ternyata mereka belajar berbagai praktik baik.

Tidak mau ketinggalan, mereka belajar Mandarin, Bahasa Inggris. Menariknya, kegiatan seperinii menjadi kegiatan menyenangkan bagi para guru setelah selesai mengajar.

cerita lain di SD St Maria

Pada Sabtu, 10 September 2022, Suwito, S.I.Kom, sebagai kandidat Guru Penggerak dari SD Santa Maria Muntok mendapatkan tugas untuk membagikan pengalaman dan pemahamannya kepada guru-guru saat menjalani pendidikan guru penggerak. Kali ini, Suwito membagikan pengalaman dan praktik penerapan budaya positif.

Budaya positif berkaitan dengan disiplin positif. Membicarakan disiplin adalah hal yang menarik dan menantang bagi bapak ibu guru. Apalagi SD Santa Maria Muntok dikenal sebagai sekolah yang menerapkan disiplin tinggi.

“Disiplin adalah proses belajar. Disiplin menurut Ki Hajar Dewantara adalah proses merdeka dimana diri sendiri yang harus membangkitkan nilai-nilai positif dalan diri sendiri tanpa harus orang lain yang memintanya,,” begitulah Suwito memberi motivasi. Lantas, kalimat ini sontak menegaskan makna disiplin yang harusnya dicapai di sekolah.

Para guru dan pegawai SD St Maria Muntok

Siswa berbuat tidak sesuai peraturan ada penyebabnya. Kebutuhan ada yang tidak terpenuhi. Dalam sharing saya, bagian penerapan segitiga restitusi menjadi topik inti yang menarik dan interaktif. Saya mengajak para guru untuk sama-sama belajar menerapkan disiplin pada siswa dengan membangun niai dalam diri mereka.

Setelah sharing ini, Donaria, guru kelas 6 langsung menerapkan segitiga restitusi dalam mengatasi siswa yang selalu datang terlambat ke sekolah.

“Anak mencari solusi sendiri atas permasalahannya. Guru tidak menghakimi dan menjatuhkan hukuman, tapi membimbing murid agar membangun kesadaran dalam dirinya tanpa ada sanksi atau proses yang menyakitkan bagi fisik atau psikisnya,” Cerita Donaria, guru senior di SD Santa Maria Muntok itu. (sfn)

Repoter : Suwito

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.