“Latihan hanya dua kali dan dilatih oleh Pak Hans. Waktu latihan tidak capek, capeknya waktu mengikuti karnaval. Rasanya bahagia saat dengar kabar ini (juara pertama Karnaval Budaya-red),” ungkap Rafess, salah satu pemain musik barongsai baru-baru ini. Berbeda dengan tim barongsai, penari ‘Yamko Rambe Yamko’ yang juga turut memeriahkan Karrnaval Budaya mengaku mengikuti latihan 2 sampai 5 kali dalam seminggu.
“Dilatih oleh Suster Martina selama 1 jam atau 30 menit. Mendekati hari H rasanya deg-degan, tapi saat acara karnavalnya sedikit merasa tenang,” ungkap Hanstbie, salah seorang penari tarian daerah Papua ‘Yamko Rambe Yamko’ kepada YTKNEWS.ID, Jumat (3/11/2023).
Terpisah, Kepala Sekolah SD Hilarius, Yohanes Asep turut mengucap syukur karena kerja keras guru, karyawan, orang tua, dan siswa-siswi membuahkan hasil yang luar biasa dalam mengekspresikan keragaman di SD Hilarius. Selain itu, Pak Hans (begitu biasa beliau disapa) juga mengungkapkan alasan memilih tema kecil ‘Budaya Citraku, Indonesia Kebanggaanku’. “Kami ingin menunjukkan jati diri siswa-siswi SD Hilarius, walaupun mayoritas warga Tionghoa, tetapi mereka bangga akan budaya yang ada di berbagai daerah Indonesia dan mau mempelajarinya,” ungkap Pak Hans.
Tidak hanya sebagai Kepala Sekolah, Pak Hans juga merangkap sebagai pelatih barongsai. Pak Hans pun berbagi tips dalam melatih anak-anak tim barongsai,
“Kita pahami dulu latar belakang barongsai itu ada untuk apa, dan kita pelajari dulu gerakan utama/dasar dari tarian barongsai, berani mencoba dan tularkan ke anak-anak,” pesannya.
Menurut Pak Hans, dalam melatih anak-anak tim barongsai terdapat kesulitan yang dihadapinya sebagai pelatih, di antaranya koordinasi gerakan dan musik untuk menyeimbangkan dan menyelaraskannya, makna pesan yang harus di sampaikan lewat tariannya dan dentuman musik, menyamakan irama musik dari tambur, gong, dan simbal agar harmoni dan selaras dengan gerakan, serta membangun karakter siswa untuk bertanggungjawab dengan tugasnya masing-masing dalam tim. “Buka pikiran, sentuh hati, bentuk masa depan.” (*)
Selamat ya untuk SD Hilarius.
Reporter : Tim Jurnalistik SD Hilarius (Lea dan Valensya kelas 6)