PARITTIGA, YTKNEWS.ID_Tulisan ini terinspirasi dari jawaban seorang siswi pada pelajaran seni musik kelas 6 SD Hilarius. Saat itu, siswa-siswi diberi tugas mengapresiasi lagu bebas (bukan nasional maupun daerah). Seorang siswi bernama Chloe menulis, “maknanya (lagu-red) adalah bagaimana bentuk cinta”. Cinta adalah sebuah konsep abstrak. Sesuatu yang abstrak perlu diberi bentuk (paling tidak menurut Chloe), agar ia bisa dimengerti oleh mereka yang butuh penjelasan.
Festival menurut KBBI berarti, hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting dan bersejarah atau pesta rakyat. Sesuai dengan artinya, sebuah festival diadakan bukan pertama-tama sebagai perlombaan, melainkan festival dengan maksud untuk bergembira atau kegiatan pesta rakyat biasa.
Festival Teknologi Sederhana dan Berguna, sudah 2 kali diadakan di SD Hilarius. Festival I berlangsung pada tanggal 08 November 2023. Festival II berlangsung 02 Maret 2024. Festival ini merupakan aplikasi langsung, dari konsep-konsep abstrak yang dipelajari di pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Festival I diikuti oleh kelas IV – VI, sedangkan festival II diikuti oleh kelas III – VI.
Teknologi terus berkembang dan makin canggih. Kecanggihan tersebut membuat informasi yang kita terima menjadi lebih cepat dan baru per detik. Informasi yang cepat dan berubah mengubah sistem komunikasi kita secara cepat. Jika dilihat dari uraian sekilas itu, teknologilah yang mendikte kehidupan kita, memandu perubahan kecil maupun besar yang terjadi di sekitar kita saat ini. Kita perlu mengenal betul teknologi mutakhir apa, yang sedang digunakan di sekitar kita. Alat tersebut merupakan bentuk (akumulasi) dari kecerdasan manusia yang dulu hanya abstrak. Misalkan, konsep penciptaan komputer. Pada awalnya, si pencipta hanya bermaksud untuk menciptakan sebuah mesin hitung bertenaga uap yang dapat menghitung tabel angka. Malah berujung jadi komputer. Konsep abstrak mesin hitung, telah memiliki bentuk.
Festival yang diadakan pada bulan November dan Maret kemarin, bermaksud mendorong anak-anak ke arah membangun konsep dan membuat bentuk dari konsep yang sudah mereka bangun itu. Paling tidak, ada tiga proses yang bisa kita lihat dalam kegiatan itu, antara lain, bagaimana mereka merancang konsepnya, mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, berakhir dengan bagaimana mereka membuat bentuknya.
Festival ini akan diadakan secara konsisten dan berkelanjutan. “Target paling jauh dari kegiatan ini adalah, anak-anak memiliki nalar dan kecenderungan teknologis. Selain penalaran abstrak yang selalu diajarkan dalam berbagai pelajaran di kelas, mereka dibimbing untuk punya juga penalaran teknis”, ungkap Kris pengampu pelajaran TIK di SD Hilarius. “Penalaran teknis membuat anak-anak bisa belajar alat-alat (teknologi) paling baru sekalipun. Informasi serba update saat ini, mestinya membuat mereka maju lebih cepat. Kita harap, setelah paham bagaimana alat-alat ini bernalar, mereka yang mengendalikan alatnya. Bukan mereka yang dikendalikan oleh alat –alat tersebut”, begitu ia selesaikan komentarnya.
Putri Lamuanda siswi kelas VI memberi pendapat tentang kegiatan tersebut. “Menurut saya, festival kemarin unik dan menarik. Saya sebut unik dan menarik, karena sangat jarang / tidak pernah diadakan sebelumnya. Meskipun baru-baru ini saja munculnya, namun sangat berguna untuk meningkatkan kekreatifan serta kekompakan anak-anak di SD Hilarius”, ungkapnya. Seperti cinta, konsep – konsep abstrak ilmu pengetahuan mungkin perlu mendapat bentuk.
Reporter ; Krispianus H. Bombo