Home » Tangis Haru Selimuti SMP Santo Paulus Pangkalpinang, Ada Apa?

Tangis Haru Selimuti SMP Santo Paulus Pangkalpinang, Ada Apa?

oleh Marcelina Sandra

Pangkalpinang, YTKNews.id – Senin, 10 Juni 2024 lalu, SMP Santo Paulus Pangkalpinang, adakan perpisahan yang begitu menyentuh dan berbeda dari perpisahan-perpisahan sebelum nya dengan tema “Become Inspiring Generatio”.

Untuk merayakan kelulusan anak-anak kelas IX tahun ini, SMP Santo Paulus adakan perpisahan sekaligus pengumuman kelulusan tahun ajaran 2023/2024. Banyak kegiatan yang disuguhkan sepanjang acara sebelum pengumuman kelulusan. Acara dibuka dengan sambutan tarian yang indah dari ekstrakurikuler tari lalu disususl dengan penampilan-penampilan yang begitu indah dan memanjakan mata. Pemampilan-penampilan tersebut diselingi kata sambutan dari ketua panitia, perwakilan siswa, kepala sekolah dan perwakilan Yayasan Tunas Karya.

“Jangan takut melangkah, karena 1000 kilo meter, pasti diawali dengan satu langkah” ungkap Kristiawan, S.Pd, Pengurus Yayasan Tunas Karya.

Pesan tersebut memiliki makna yang begitu mendalam, karena terkadang anak-anak bahkan kita sendiri masih sering merasa takut untuk mencoba, hanya karena alasan, saya belum pernah, saya tidak bisa, yang dimana kata-kata itu membuat kita menjadi orang yang low motivasion  dan sulit untuk maju.

Hingga tibalah pengumuman kelulusan. Pengumuman dibacakan oleh Jujui Hartati Sagala, S.Pd, selaku Kepala SMP Santo Paulus. Momen inilah yang berhasil membuat peserta hening dan mendengarkan dengan seksama, hingga tibalah kata-kata yang ditunggu-tunggu

“Dengan ini semua dinyatakan 100% lulus” suasana yang awalnya hening, langsung berubah menjadi suara tepuk tangan yang begitu meriah diiringi dengan senyuman anak-anak orang tua murid dan seluruh peserta acara perpisahan.

Setelah kegiatan membahagian itu selesai, penutup acara yakni setiap siswa berlutut di depan orang tua mereka masing-masing sambil menyerahkan setangkai mawar dan mengucapkan rasa terima kasih pada orang tua mereka. Pada kegiatan ini, rasa harus menyelimuti, tak sedikit air mata kebahagian menetes, ditambah lagi iringan lagu “Doa seorang Anak” yang dinyanyikan oleh siswa kelas Arlen, siswa kelas VIII bersama Suster Louis Saragih, FCJM., yang membacakan sebuah puisi.

Kontributor: Sry Rejeki J Sinaga

Anda mungkin juga suka