Tanjungbalai, YTKNews.id—- Ternyata begini kegiatan edukasi atau upaya memperkenalkan tanaman pangan dalam rangka Hari Pangan Sedunia diadakan di TK Santo Yusup Karimun. Tampak, kegiatan ini, begitu penting, karena jadi program sekolah. Di situ, sekolah milik Yayasan Tunas Karya (YTK) ini, tidak hanya melibatkan guru dan anak didik, tetapi melibatkan orangtua sebagai bagian dari aksi nyata Hari Pangan Sedunia 2024.
Menariknya, sejak Rabu 16 oktober 2024, guru dan anak di TK Santo Yusuf melakukan kegiatan belajar yang berhubungan dengan pangan. Di iantaranya, mereka bermain sosio drama, menyanyikan lagu tentang tanaman, juga menayangkan video.
Puncak kegiatan Hari Pangan Sedunia di TK Santo Yusup dilaksanakan pada hari Jumat 18 Oktober 2024 yang diawali dengan senam bersama orangtua kemudian dilanjutkan dengan kegiatan mengenal manfaat tanaman pangan.
Sebagai salah satu orangtua murid di TK Santo Yusup, dr.Rosauli Manurung, Sp.T.H.T.B.K.L, menjelaskan manfaat mengkonsumsi tanaman pangan. Sambil mengambil salah satu bahan pangan di bakul, orangtua wali murid itu, menjelaskan manfaat buah nanas. “Buah nanas kaya akan Vitamin C sangat baik untuk kesehatan tubuh,” orangtua murid yang akrab disapa dokter Sari ini.
Dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak, dokter Sari menambahkan pentingnya vitamin C dan A untuk menjaga imunitas tubuh. “Nah biar tidak gampang sariawan, batuk dan agar matanya sehat makanlah buah buahan dan sayur sayuran,” imbuhnya sambil menunjuk beberapa bahan pangan.
Dari kegiatan ini banyak informasi dan aktivitas positif yang dapat dipahami anak. Melihat respon dari anak yang dapat bertanya dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan, Maria Indrastuti, S.Pd. sebagai Kepala Sekolah TK Santo Yusup merasa senang .
Untuk memperdalam pemahaman anak tentang tanaman, guru-guru dan anak menyuguhkan Sosio drama tentang petani dan tanamam. Dinda Dwi Anjani Hutagaol yang berperan sebagai anak seorang petani dapat mengikuti alur cerita dan berusaha tampil dengan maksimal.
Di akhir acara, anak-anak dan orangtua menikmati hidangan dari olahan tanaman pangan. Hidangan kolak dan kue dari bahan umbi-umbian dinikmati bersama-sama, tak lupa anak-anak diajak dan didorong untuk makan buah-buahan yang sudah disediakan oleh orangtua dan guru. (sfn)
Kontributor: Mariotto Lumban Tobing