Home » Semesta di Tangan Siswa Kelas 6 SD Santa Agnes: Ujian Praktik Tata Surya yang Memukau dan Penuh Inovasi

Semesta di Tangan Siswa Kelas 6 SD Santa Agnes: Ujian Praktik Tata Surya yang Memukau dan Penuh Inovasi

oleh Kordianus Nodin

Belinyu, YtkNews.id –  Gelombang kreativitas dan semangat ilmiah melanda siswa-siswi kelas 6 SD Santa Agnes baru-baru ini. Mereka baru saja menuntaskan sebuah ujian praktik yang tak hanya menguji pemahaman mereka tentang alam semesta, tetapi juga memantik imajinasi dan keterampilan tangan: proyek pembuatan model Sistem Tata Surya. Tugas yang menjadi bagian integral dari kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dalam bab “Menjelajahi Tata Surya” ini, memberikan keleluasaan bagi para siswa untuk berkreasi di rumah selama satu minggu penuh, sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan oleh guru wali kelas inspiratif mereka, Ibu Ayu Sariaty Br. Manurung, S.Pd., yang akrab disapa Ibu Ayu.

Di balik kesibukan para siswa merancang dan merakit planet-planet mini, tersembunyi tujuan pendidikan yang mendalam. Ayu, dalam wawancara hangat dengan Tim Humas SD Santa Agnes, mengungkapkan bahwa ujian praktik ini dirancang untuk melampaui sekadar hafalan nama-nama planet. Beliau berharap anak-anak didiknya dapat benar-benar memahami Tata Surya sebagai sebuah sistem yang kompleks dengan karakteristik unik di setiap anggotanya. Lebih jauh lagi, praktik ini bertujuan untuk mengasah kemampuan siswa dalam mengidentifikasi perbedaan mencolok antarplanet, mulai dari ukuran, komposisi, hingga atmosfernya, serta mengelompokkannya berdasarkan data ilmiah yang relevan.

“Kami sengaja memberikan kebebasan sebebas-bebasnya kepada anak-anak dalam memilih material dan teknik pembuatan model,” tutur  Ayu dengan senyum bangga. “Tujuannya adalah untuk mendorong daya cipta mereka dan melihat bagaimana mereka menerjemahkan pemahaman teoritis ke dalam bentuk visual yang nyata. Sungguh mengagumkan melihat bagaimana setiap anak memiliki pendekatan yang berbeda dan menghasilkan karya yang unik.”

Setelah masa pengerjaan selama seminggu usai, hasil kreasi para siswa benar-benar memukau. Ruang kelas pun bertransformasi menjadi galeri mini Tata Surya, dihiasi dengan beragam model planet yang dibuat dengan penuh dedikasi. Meskipun guru memberikan kebebasan dalam pemilihan material, terlihat tren menarik di mana sterofom dan gabus menjadi pilihan favorit, disulap menjadi bola-bola langit yang dicat warna-warni dengan cat air. Namun, di antara dominasi material tersebut, terselip pula inovasi-inovasi kecil yang menunjukkan keunikan ide setiap siswa. Ada yang menambahkan glitter untuk merepresentasikan cincin Saturnus, ada yang menggunakan lampu kecil untuk menggambarkan Matahari yang bersinar.

Lebih dari sekadar pajangan, setiap model Tata Surya menjadi medium bagi para siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka. Saat presentasi di depan kelas, dengan penuh percaya diri, mereka menjelaskan karakteristik setiap planet, jaraknya dari Matahari, serta fenomena-fenomena menarik lainnya. Ayu tak bisa menyembunyikan rasa bangganya melihat bagaimana anak-anak didiknya tidak hanya mampu membuat model, tetapi juga mampu mengartikulasikan konsep-konsep ilmiah dengan bahasa mereka sendiri.

“Hasil karya anak-anak benar-benar beragam dan melampaui ekspektasi saa,” puji Ayu. “Ada beberapa siswa yang menunjukkan totalitas yang luar biasa. Mereka benar-benar mencurahkan segala keterampilan, tenaga, dan pikiran mereka untuk menciptakan model yang tidak hanya akurat secara visual, tetapi juga kaya akan detail dan inovasi. Ini menunjukkan bahwa ketika anak-anak diberikan kebebasan dan kepercayaan, potensi mereka dapat berkembang dengan luar biasa.”

Ujian praktik pembuatan Sistem Tata Surya ini bukan hanya sekadar penilaian akademis, tetapi juga sebuah perayaan kreativitas, inovasi, dan semangat belajar yang membara di hati para siswa kelas 6 SD Santa Agnes. Karya-karya mereka menjadi inspirasi dan pengingat bahwa pembelajaran yang kontekstual dan menyenangkan dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam dan keterampilan yang berharga bagi masa depan. Semesta, kini terasa lebih dekat dan nyata di tangan para ilmuwan muda dari SD Santa Agnes.

Reporter: Humas SD Santa Agnes Belinyu

Anda mungkin juga suka