Mentok, YTKNews.id — “Laoshi, zao an!” sapa ceria para siswa SMP Santa Maria Mentok setiap hari Kamis saat memasuki gerbang sekolah. Senyum guru pun tersimpul menyambut mereka. Pagi itu bukan sembarang hari, Kamis adalah “Hari Berbahasa Mandarin” di sekolah ini.
Program unik ini merupakan bagian dari inovasi SMP Santa Maria di tahun ajaran 2025/2026 yang diberi nama Trigatra Bangun Bahasa: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing.
Setiap Senin dan Selasa, seluruh warga sekolah membiasakan diri menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik di area sekolah maupun dalam proses belajar mengajar.
Uniknya, di Hari Rabu, suasana berubah menjadi lebih lokal dengan penggunaan Bahasa Melayu Mentok di kelas dan lingkungan sekolah. Kamis menjadi ajang bertegur sapa dengan Bahasa Mandarin, sementara hari Jumat ditutup dengan suasana internasional lewat penggunaan Bahasa Inggris untuk salam-salam sederhana.
Kepala SMP Santa Maria, Letisia Pare, menjelaskan bahwa program ini lahir dari komitmen sekolah untuk menumbuhkan kebanggaan berbahasa sekaligus memperkaya kemampuan komunikasi siswa. “Bahasa adalah jendela dunia. Dengan menguasai bahasa Indonesia dengan baik, melestarikan bahasa daerah, dan mempelajari bahasa asing, anak-anak akan memiliki pondasi kuat untuk bersaing di era global tanpa melupakan akar budayanya,” ujarnya.
Salah satu siswi kelas VIII, mengaku senang dengan program ini. “Awalnya agak sulit, apalagi waktu hari Mandarin karena harus ingat kosakatanya. Tapi lama-lama jadi seru, apalagi kalau teman-teman saling mengoreksi. Rasanya keren bisa sapa guru pakai bahasa yang berbeda setiap hari,” tuturnya sambil tersenyum.
Melalui program ini, SMP Santa Maria tidak hanya mengajarkan keterampilan berbahasa, tetapi juga menanamkan kebanggaan berbahasa ibu, menjaga kearifan lokal, sekaligus membuka wawasan global siswa.
Reporter: Suwito