Batam, YTKNews.id — Satu lagi prestasi membanggakan datang dari siswa SMA Yos Sudarso Batam. Melalui karya film pendek berjudul Duality, tim siswa sekolah ini berhasil meraih Juara 1 Nasional dalam ajang lomba film pendek tingkat SMA yang diselenggarakan oleh Prodi Bimbingan Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Lomba bertajuk “Sehat Mental di Era Digital : Tantangan dan Solusi” diikuti oleh 22 tim yang berasal dari seluruh siswa SMA se-Indonesia.
Film Duality mengangkat kisah seorang remaja perempuan yang hidup dalam dua sisi kepribadian. Di media sosial, remaja ini menampilkan citra sempurna—cerdas, bahagia, dan berasal dari keluarga harmonis. Namun di balik layar, ia menyimpan kehancuran batin dan pergulatan diri yang dalam. Cerita ini menggambarkan bagaimana tekanan untuk tampil sempurna di dunia maya dapat menciptakan jurang antara realita dan citra diri. Meski kisahnya kelam, pesan yang diangkat begitu kuat: pentingnya kejujuran pada diri sendiri dan kesadaran akan dampak sosial media terhadap kesehatan mental.
“Persiapannya benar-benar mendadak,” ungkap Gabriella Putri Jago salah satu anggota tim. “Kami mulai syuting hari Rabu dan pengumpulan filmnya hari Minggu. Jadi kami cuma punya waktu lima hari, itu pun berbarengan sama kegiatan lain. Untungnya sekolah mensupport dengan memberi dispensasi supaya kami bisa selesaikan semua scene dengan baik,” ujarnya membagikan cerita.
Pengumuman pemenang dilakukan melalui Zoom Meeting pada 4 Oktober 2025. Saat nama Duality disebut sebagai Juara I, tim SMA Yos Sudarso sontak bersorak gembira. “Kami sempat tidak yakin karena juara III dan II bukan kami. Tapi ketika nama kami disebut sebagai juara satu, rasanya bangga banget,” tuturnya penuh semangat.
Andreas Taruna, S.Pd., selaku guru pendamping ketika dikonfirmasi tentang kemenangan ini sontak mengapresiasi. “Gacor! Mantap!” ujarnya menyambut gembira.
Film Duality digarap oleh lima siswa yang terlibat sebagai tim inti, termasuk pemeran utama. Meski waktu produksi terbatas, karya ini berhasil memukau dewan juri. Prestasi ini menjadi bukti bahwa kreativitas, kerja keras, dan kolaborasi mampu menghasilkan karya luar biasa bahkan di tengah keterbatasan waktu dan kesibukan sekolah. (dn)
Reporter : Dwiky Natalia, S.Pd.
