Mentok, YTKNews.id–Puncak perayaan 100 Tahun Santa Maria Berkarya ditutup dengan penampilan memukau dari para siswa SMP Santa Maria melalui sebuah sendratasik berjudul “Aik Buyut” yang berhasil menghipnotis seluruh penonton yang hadir dari berbagai kalangan.
Karya kolaboratif ini memadukan musik, tari, drama, nyanyian, dan monolog dalam satu panggung yang penuh energi dan makna. Dengan penghayatan mendalam, para siswa menggambarkan kisah tentang kelestarian alam dan pentingnya menjaga sumber kehidupan, air sebagai simbol kesucian dan keberlanjutan.

Alunan musik yang dimainkan langsung oleh para siswa menambah kekuatan emosi dalam setiap adegan. Aksi teatrikal yang hidup, tarian yang anggun, serta lantunan lagu bernuansa tradisi dan modern menjadikan pertunjukan ini sebagai suguhan seni yang luar biasa.
Penonton memenuhi halaman sekolah, terpukau oleh kemampuan para siswa yang menampilkan keterampilan lintas bidang dengan profesionalitas yang jarang terlihat di usia remaja. Tidak sedikit yang meneteskan air mata ketika monolog penutup menyerukan pesan, “Air adalah hidup, dan hidup adalah tanggung jawab kita bersama.”
Letisia Pare, Kepala Sekolah SMP Santa Maria menyampaikan rasa bangga yang mendalam, “Sendratasik ini bukan hanya sebuah pentas seni, tapi wujud nyata dari pendidikan karakter dan kolaborasi. Anak-anak belajar mencintai lingkungan sekaligus mengasah bakat dan keberanian mereka.”

Pertunjukan “Aik Buyut” menjadi simbol indah dari semangat 100 tahun karya, cinta, dan dedikasi Santa Maria tempat di mana seni, nilai, dan kepedulian sosial berpadu menjadi satu harmoni.
