Mentok, YTKNews.id—SMP Santa Maria Mentok, salah satu sekolah naungan yayasan Tunas Karya kembali meraih juara di FLS2N tingkat kabupaten. SMP yang menjadi almamater beberapa pejabat penting di Bangka Belitung ini tidak pernah absen dalam ajang ini.
Hari itu, Jumat, 26 Mei 2023, seleksi tingkat kabupaten diadakan di Gedung Batu Rakit, Pemda. Dan tampak, banyak diikuti oleh beberapa sekolah. Cabang perlombaan yang diikuti oleh SMP Santa Maria adalah Musik Tradisional dan Musik Ansamble.
Semangat tergambar di wajah para pemain musik yang sudah siap untuk berkompetisi. Tetapi pada saat pengumuman pemenang, terjadi sedikit perdebatan, namun pemenang tetaplah pemenang.
Perdebatan ini didasari oleh juknis yang tidak jelas. Untung saja perlombaan ini mempunyai juri yang sangat profesional sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik dan memang jelas bagi kedua belah pihak dengan perolehan Musik Tradisi di posisi kedua dan Musik Ansamble di posisi pertama. Dengan sedikit komentar dari salah satu dewan juri yang menyatakan bahwa SMP Santa Maria mendapatkan poin tertinggi dan cara bermain mereka yang sangat tenang dan handal.
“Menurut saya pertandingan FLS2N tahun ini luarbiasa. Kami mengirimkan 3 cabang untuk mengikuti lomba FLS2N, dimana 2 cabangnya sampai saat ini masih lolos ke tingkat provinsi,” ujar Kepala SMP St Maria Mentok, Letisia Pare, S.Pd.
Hal ini, kata Letisia, menjadi suatu pencapaian yang sangat luarbiasa, kerja keras dari anak-anak dan guru pendamping sehingga bisa mendapatkan hasil yang seperti ini. “Untuk di level kecamatan ini adalah sejarah baru bagi cabang musik tradisi karena bisa mendapatkan juara 1,” imbuh Wanita yang berasal dari Maumere, Flores ini.
“Sekolah mengapresiasi usaha guru pendamping yang sudah mau mengorbankan waktu, usaha, tenaga, dan pikiran. Saya mengharapkan anak-anak tetap semangat karena perjuangan mereka masih terus berlanjut” ujar Letisia Pare lagi.
Ini Kata Pembina Eskul dan Orangtua
Semua prestasi ini tidak lepas dari tuntunan guru seni yang handal di sekolah milik Yayasan Tunas Karya itu. Berikut, tim ytknews meminta apa komentar sang guru atas pencapaian itu.
“Sebagai pembina eskul musik, yang tentunya ikut andil pada saat anak-anak berproses, saya sungguh bangga melihat anak-anak dapat menampilkan penampilan terbaik mereka di atas panggung,” ujar Riko Zulkarnain.
Riko begitu bangga, pasalnya anak-anak sudah mau ikut berproses. “Saya harap anak-anak tidak selesai disini dan akan terus mengembangkan bakat mereka. Apapun hasil yang mereka dapatkan, percayalah yang terbaik sudah mereka lakukan” ungkap Riko Zulkarnain.
“Saya sebagai salah satu orangtua siswa merasa sangat bangga, karena anak-anak sudah menampilkan yang terbaik di kompetisi ini. Saya pun juga sangat salut dengan penilaian dewan juri yang sangat profesional karena SMP Santa Maria layak menjadi pemenang dan untuk anak-anak jangan berhenti untuk mengasah bakat kalian sampai kapanpun” ujar Agnes Ayu.
“Saya selaku gitaris musik ansamble mewakili rekan saya Ethan selaku keyboardist sangat bangga atas apa yang sudah kami tampilkan sehingga kami layak menjadi pemenang, hasil usaha ini kami persembahkan untuk orangtua, guru, sekolah, teman-teman, dan pastinya untuk diri kami sendiri” ujar Hendyka Agustian
“Saya mewakili teman-teman musik tradisi yang lain merasa sangat bangga karena di level kecamatan kami bisa mencetak sejarah baru yaitu dengan mendapatkan posisi pertama di bidang musik tradisi. Sejarah baru ini pun membangkitkan semangat kami untuk berlatih menuju ke tingkat selanjutnya, setelah berbagai proses yang kami lalui.
Untuk di tingkat kabupaten kami tergeser ke posisi kedua karena adanya kesalahan teknis yang terjadi saat perlombaan. Kekecewaan menyelimuti kami pada hari itu, namun hal ini sama sekali tidak memadamkan semangat kami untuk terus lanjut karena kami tahu perjuangan kami tidak bisa berhenti disini dan kami akan melakukan yang terbaik di level selanjutnya.
Kami juga berterimakasih pada Riko Zulkarnain dan Hendyka karena sudah mengorbankan segala hal untuk membimbing kami dan menggarap musik sedemikian rupa.” (Suw-sfn)
Kontributor : Humas SMP St.Maria Muntok)