Tanjungpandan, YTKNews.id—Siswa-siswi kelas V A dan B SD Regina Pacis Tanjungpandan belajar hal baru dan tentunya menarik dalam pelajaran seni rupa. Dalam pelajaran seni rupa kali ini siswa siswi belajar tentang ecoprint khususnya membatik dengan teknik sederhana yaitu teknik pounding. Membatik dengan metode pounding ini merupakan salah satu metode pembuatan yang memanfaatkan pewarna alami.
Pewarna alami yang digunakan dalam metode ini adalah zat warna daun, akar, bunga dan ranting atau batang pohon. Siswa siswi sangat antusias belajar ecoprint dengan teknik pounding ini.
Teknik pounding ini ibarat kita mencentak motif daun pada kain. Proses pembuatan ecoprint teknik pounding ini dilaksanakan di masing-masing kelas (A dan B). Dalam proses pembuatannya para siswa dan siswi dibantu dengan menyiapkan kain katun putih, palu dan batang, bunga atau daun yang dibawa dari rumah masing-masing.
Bahan organik untuk pewarna ini banyak dijumpai di lingkungan sekitar sehingga mudah untuk didapatkan bagi para siswa siswi. Prinsip pembuatannya pun sangat mudah yaitu dengan meletakkan bahan organik yang dipilih siswa siswi di kramik dan dengan pola menarik sesuai keinginan.
Kemudian bahan organik tersebut ditutupi kain katun putih yang di atasnya diletakan sebuah plastik transparan. Dan langkah selanjutnya ditumbuk perlahan untuk mengekstrak pigamen warna bahan organik agar melekat di kain katunnya kemudian diangkat perlahan dan dijemur di bawah sinar matahari. Proses terakhir dari teknik pounding ini adalah kain hasil pounding dicelupkan ke dalam air tawas untuk menjaga agar hasil printnya lebih awet dan tahan lama.
Anastasia Natalie Anton, salah satu siswi kelas VA berujar, setelah mengikuti praktik ecoprint ini saya merasa sangat senang karena seru bisa membuat cetakan dengan daun dan hasilnya sangat bagus. Semoga dengan belajar teknik membatik ini kami para siswa dan siswi semakin percaya diri dan terus termotivasi belajar hal-hal baru. *(Sha)*
Penulis : Kristianus Viktor