Tanjung Balai Karimun, YTKNews.id – SD Santu Yusuf melaksanakan rangkaian acara dalam rangka Natal dan Tahun Baru pada Jumat, 5 Januari 2024. Rangkaian acara dibuka dengan berkelilingnya para peserta didik yang bertugas sebagai tiga raja ke kelas-kelas untuk berdoa dan mengumpulkan derma dari para peserta didik.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pentas seni yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan SD Santu Yusuf Karimun yang dimulai dengan doa pembukaan dan sambutan dari kepala sekolah.
Pentas seni yang ditampilkan oleh para peserta didik berupa tari kreasi dengan tema natal maupun paduan suara atau vokal solo. Setelah acara pentas seni selesai, dilanjutkan dengan makan bersama di dalam kelas masing-masing dan dilanjutkan dengan tukar kado yang selama ini telah menjadi tradisi di SD Santu Yusuf Karimun.
“Kegiatan seperti ini sangat bagus karena dapat melatih keberanian anak – anak untuk menampilkan potensinya,” ungkap Sri Budiarti selaku orang tua murid Shelin kelas 5A.
Para guru dan tenaga kependidikan juga memiliki acara tersendiri, yakni tukar kado sesama guru dan tenaga kependidikan. Setelah dibuka dengan doa dan sambutan kepala sekolah, acara para guru dimulai dengan meriah dan diakhiri dengan makan bersama dan karaoke.
“Dengan semangat Natal dan tahun baru semoga kita dapat bekerjasama dengan baik di tahun yang baru untuk kemajuan SD Santu Yusuf,” ujar Benediktus Slamet, S.S selaku kepala sekolah.
Kegiatan akhir dari rangkaian acara Natal Bersama adalah misa Natal bersama sekolah Santo Yusup di gereja Paroki Santo Joseph Tanjungbalai Karimun yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Januari 2024. Para peserta didik yang hadir adalah para peserta didik yang beragama Katolik dan Protestan yang bersedia hadir dalam perayaan Ekaristi Natal bersama sekolah Santo Yusup Karimun.
Peserta didik SD Santu Yusuf Karimun mendapat tugas menjadi paduan suara, dimana salah seorang dari anggota paduan suara menjadi solois dalam menyanyikan lagu persembahan, yaitu lagu O Holly Night, yang juga salah satu peserta LKS2 Yayasan Tunas Karya.
“Kegiatan ini perlu ditingkatkankan untuk membina iman anak sebagai generasi gereja dan bangsa Indonesia,” tutur Levita selaku guru SD Santu Yusuf dan orangtua dari Maria kelas 6B. *(nov)*
Kontributor : Andreas Eko