Tanjung Balai, YTKNews.id—Upacara peringatan Hari Kartini di lapangan SMP Santo Yusuf, Kabupaten Karimun, berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat kebangsaan. Upacara yang terlaksana pada 22 April 2024 tersebut, dihadiri oleh siswa-siswi, guru, dan karyawan SMP Santo Yusuf. Siswa SMP langsung berbaris menyiapkan pasukan dengan tertib. Pasukan putih biru tersebut menempati posisi sesuai dengan tugas mereka masing-masing.
Upacara yang dimulai pukul 07.10 WIB tersebut petugasnya adalah siswa kelas 7B. Mereka melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Pembina upacara adalah Lisdiu Hutajulu. Dalam amanatnya Lisdiu memberikan tema “Degradasi Moral Generasi Z”.
Dalam amanat Pembina upacara tersebut memparkan panjang lebar tentang generasi yang mengikuti upacara adalah 3 generasi yaitu generasi X, generasi Y, dan generasi Z. Generasi Z itulah siswa atau peserta didik. Generasi Z dalam bahasa sehari-hari adalah Zoomer, yaitu mereka lahir tahun 1997-2012. Generasi ini adalah generasi yang melek teknologi. Lebih cepat menguasai IT.
“Hati-hati, generasi tersebut walaupun menguasai IT tetapi kalau kalian tidak mampu menguasai diri maka kalian yang akan terbawa teknologi tersebut,” ucapnya dengan bersemangat. Dalam amanat tersebut disampaikan juga tentang merosotnya moral generasi Z akibat dari penggunaan teknologi. Akhirnya banyak anak yang malas sekolah, tidak mengerjakan tugas, melakukan tindakan criminal bahkan memberontak dan melawan orang tua khususnya ibu mereka.
“Hari ini kita tidak hanya memperingati jasa Ibu Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, tetapi juga mengajak generasi muda untuk terus melanjutkan aspirasinya dalam berbagai bidang, termasuk keselamatan di jalan raya,” ujar Lisdiu Hutajulu menyambung amanatnya.
Di akhir amanatnya ia menyampaikan pesan moral bahwa ada kartini-kartini hebat di rumah peserta didik yaitu ibu kalian. “Hormatilah kartini-kartini hebat tersebut yaitu ibu kalian dan teruslah belajar dengan giat demi mencapai cita-cita kalian,” pintahnya.
Kegiatan ini berlangsung dalam situasi yang aman dan terkendali, di bawah langit yang cerah, menambah kekhidmatan upacara peringatan Hari Kartini yang menjadi simbol emansipasi wanita di Indonesia.
Aloysia Reni Setyawati, menyatakan kepuasan atas berjalannya upacara dengan lancar dan penuh khidmat. “Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial tahunan tetapi juga membekas di hati para peserta untuk menjadi individu yang mau memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan, supaya berguna untuk orang tua, keluarga, masyarakat , bangsa dan Negara,” ujar Reni setelah usai upacara. (In)
Reporter : Alfrida Sinnong Lallo