Sungailiat, YTK.News.id – Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-79, SD Maria Goretti berkolaborasi penuh dengan Komunitas Maria Goretti, Komite Sekolah, Paguyuban, dan seluruh siswa-siswi.
Persiapan puncak acara ini dimulai dengan rapat bersama antara kepala unit TK, SD, dan SMP, yang sepakat untuk menjadikan upacara bendera 17 Agustus 2024 sebagai momen kolaborasi guru dari semua unit pendidikan.
Pelaksanaan upacara berjalan dengan tertib dan khidmat, dipimpin oleh Pembina Upacara, Maria Veronika, S.H. Pembina Upacara tersebut, merupakan Kepala SD Maria Goretti yang dalam pesannya mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di komunitas sekolah.
“Jagalah selalu persatuan di komunitas kita, karena persatuan adalah aset yang sangat penting dalam memajukan sekolah. Bangun mental positif dan tinggalkan mental negatif. Dengan membangun mental positif dan bersatu, kita dapat mewujudkan apapun demi kemajuan sekolah khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya,” ujar Veronika dengan gestur wajah yang semangat.
Kebersamaan antara sekolah dengan Komite dan Paguyuban juga berlangsung meriah, bahkan lebih semarak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Perayaan HUT RI kali ini dipusatkan di Pantai Tikus Emas, di mana seluruh acara dikoordinasikan oleh Komite Sekolah. Pada Jumat, 23 Agustus sore, perayaan yang melibatkan guru, karyawan, wakil Paguyuban kelas 1-6, dan Komite Sekolah ini berlangsung dengan hangat dan penuh kegembiraan.
Dua perlombaan menarik disiapkan oleh panitia: lomba mencocokkan kaleng minuman dengan lembaran uang dan lomba menguji konsentrasi melalui instruksi panitia. Seluruh peserta mengikuti perlombaan dengan antusiasme tinggi. Acara ini ditutup dengan sesi ramah tamah yang diisi dengan cerita, sharing, dan canda tawa, sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh Komite Sekolah.
Sementara itu, persiapan HUT RI bagi siswa-siswi SD Maria Goretti dirancang dengan detail dan penuh keceriaan. Beragam lomba yang lucu dan menarik diadakan, dengan pemisahan antara lomba kelas rendah (kelas 1-3) dan kelas atas (kelas 4-6). Lomba kelas rendah meliputi lomba kelereng dan berjalan dengan balon di antara kaki, sedangkan lomba kelas atas menampilkan lomba berjalan dalam kardus, bom air, estafet air, dan sepak bola. Menariknya, pada lomba sepak bola, siswa putra mengenakan daster, sedangkan siswa putri mengenakan sarung, menambah keceriaan suasana.
“Luar biasa, siswa-siswi nampak begitu gembira dan bahagia,” tambah Maria dengan penuh haru. “Semoga kebersamaan ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk meningkatkan nilai kolaborasi yang sangat berarti bagi sekolah kita.”(fyt)
Kontributor: Anggita Kristi Siwi