Pangkalpinang, YTKNews.id — Hari Ulang Tahun kemerdekaan HUT RI ke 79 menjadi momen yang ditunggu banyak orang. Bahkan kemeriahan memperingati hari kemerdekaan tersebut dapat kita rasakan sepanjang bulan Agustus.
Hal serupa juga terjadi di Keuskupan Pangkalpinang yang menggelar upacara bendera bersama seluruh unit kerja yang bernaung dibawah Keuskupan. Sebanyak 11 unit kerja mengikuti euforia kegembiraan pada tanggal 17 Agustus beberapa waktu lalu yang dipusatkan di lapangan Keuskupan Pangkalpinang.
Meski digelar di Keuskupan, nyatanya tak semua peserta beragama Katolik. Terlihat di situ, ragam suku, budaya dan agama mewarnai kegiatan hari itu. Ada yang berasal dari suku Melayu, Tionghoa, Jawa, Flores, maupun Batak. Ada yang beragama Kristen, Budha, Kong Hu Cu bahkan peserta yang menggunakan hijab pun dapat kita jumpai di sana.
Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr Adrianus Sunarko, OFM yang bertidak sebagai Pembina upacara mengungkapkan bahwa kemerdekaan didapat ketika semua lapisan bergotong rotong untuk melawan penjajah.
“Kemerdekaan dapat diraih karena kerja sama dan gotong royong yang pernah dirajut pada masa itu. Semoga semangat Bhineka Tunggal Ika selalu menjadi semangat bagi kita semua dalam berkarya di tempat kerja kita masing-masing,” tegasnya.
“Meski sudah Merdeka namun gotong royong harus selalu kita lakukan seperti para pejuang dahulu yang dipimpin oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Meski kita dilahirkan dari banyak suku dan agama, persatuan harus kita junjung tinggi,” imbuh Uskup yang murah senyum tersebut.
Usai upacara bendera kegiatan dilanjutkan acara bebas seperti senam bersama, lomba-lomba dan penarikan doorprize.
Keuskupan Pangkalpinang menyumbangkan paling banyak peserta yakni 40 orang dilanjutkan BPR Utari 22 orang, kantor Yayasan Tunas Karya sebanyak 20 orang, Gramedia 10 orang, Paroki Katedral 7 orang, Paroki Bernadeth 8 orang, Primaya Hospital 10 orang, PT CKL dan Kantin Widya Lestari 9 orang, LPT Persona 17 orang, Puri Sadhana 12 orang dan Radio Sonora 13 orang. (sfn)
Bergembira bersama dalam perlombaan
Menunggu doorprize
Reporter : Novita Yuliasari