PARITTIGA, YTKNEWS.ID – Dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, SMP St. Hilarius Parittiga menyelenggarakan Workshop bertema “Mewujudkan Iklim Keamanan Sekolah yang Positif: Pencegahan, Penanganan, dan Pemeliharaan”. Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 29 hingga 31 Agustus 2024, di ruang serba guna SMP St. Hilarius Parittiga.
Workshop menghadirkan dua narasumber utama, RD. Servasius Samuel, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan Lia Hervika, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dari lembaga Psikologi Terapan (LPT) Persona Pangkalpinang. Dalam sambutannya, kepala sekolah, Hermanus Talar mengatakan, “kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapor pendidikan SMP St. Hilarius, yang menunjukkan perlu adanya peningkatan dalam beberapa aspek yang akan dibahas dalam workshop yang kita selenggarakan ini. Rapor tersebut menunjukkan adanya beberapa poin penting khususnya dalam hal perencanaan, pencegahan, dan penanganan masalah-masalah yang terkait dengan iklim keamanan sekolah”.
Pada hari pertama, para peserta mendapatkan materi tentang kesejahteraan psikologis (wellbeing) guru, antiperundungan, dan pemahaman guru terhadap rokok serta minuman keras. Materi ini disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami, serta terjadi interaksi yang baik antara narasumber dan peserta. Peserta sangat antusias dan terlihat aktif selama kegiatan. Diskusi kelompok dan berbagi pengalaman juga berlangsung menyenangkan. Tidak lupa kegiatan tersebut diselingi dengan berbagai ice breaking dan games yang interaktif.
Hari kedua workshop fokus pada materi antikekerasan seksual, antikekerasan atau antihukuman fisik. Sama seperti hari sebelumnya, penyampaian materi berlangsung dengan interaksi yang positif. Salah satu momen penting pada hari kedua adalah sesi bermain peran yang diikuti dengan serius oleh para peserta. Dalam sesi ini, mereka mempraktekkan langkah-langkah untuk mencegah perundungan di sekolah. Kegiatan ini dinilai efektif dalam memperdalam pemahaman peserta mengenai isu tersebut.
Salah satu peserta, Doni, menyampaikan harapannya agar pelatihan seperti ini juga dapat melibatkan orang tua, sehingga tercipta kesepahaman yang lebih baik dan tercipta iklim sekolah yang lebih positif di masa mendatang.
Materi yang disampaikan pada hari ketiga adalah tentang anak berkebutuhan khusus (ABK), khususnya terkait dengan karakteristik dan penanganannya. Hari terakhir workshop ini juga menjadi momen spesial dengan bergabungnya komunitas sekolah Hilarius (TK, SD, SMP) dengan komunitas Santa Maria Mentok (TK, SD, dan SMP), yang semakin memperkaya diskusi dan pemahaman bersama.
Workshop ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di SMP St. Hilarius Parittiga, serta memperkuat komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan positif bagi seluruh peserta didik. Romo Samuel sebagai narasumber menegaskan, “perlu ada langkah cepat dalam jangka pendek untuk memulai perhatian yang lebih mendalam dan merata. Langkah tersebut harus menjamin terciptanya sekolah yang aman, kondusif, layanan yang unggul bagi anak-anak disabilitas dan cerdas berbakat. Semua bisa dimulai dari menciptakan lingkungan fisik yang optimal, membentuk tim pencegahan dan penanganan, memiliki SOP, asesmen dan rancangan pembelajaran yang baik.”
Reporter: Haryono Arbie (Tim Humas & Promosi SMP St. Hilarius)