Sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pancasila (P5) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”, SMP Santa Maria kembali menghadirkan kegiatan yang inovatif dan penuh makna. Kali ini, 105 peserta didik diajak langsung terjun ke dalam lingkungan sekolah untuk melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Kegiatan ini dipimpin oleh dua guru, Tarsisius dan Ernita, yang berkolaborasi untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan dimulai dengan pemberian materi singkat oleh Tarsisius, sebagai penanggung jawab P5 tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Dalam pemaparannya, ia menekankan perbedaan mendasar antara sampah organik dan anorganik serta dampaknya terhadap lingkungan. “Memilah sampah adalah langkah awal menuju kebiasaan hidup berkelanjutan. Dengan ini, kita bisa mengurangi dampak buruk sampah bagi lingkungan dan menciptakan sesuatu yang bernilai,” ujar Tarsisius.Setelah sesi edukasi, para peserta didik dibagi menjadi 21 kelompok dan segera diterjunkan untuk memilah sampah yang ada di lingkungan SMP Santa Maria. Mereka memisahkan sampah organik dan anorganik dengan penuh semangat, menunjukkan antusiasme yang luar biasa dalam menjalankan tugas mereka.
Tidak berhenti pada pemilahan saja, 10 kelompok dari peserta didik bertugas mengelola sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos yang nantinya akan digunakan di kebun sekolah. Sedangkan 11 kelompok lainnya diajak untuk berkreasi dengan sampah anorganik, mengubahnya menjadi barang-barang bernilai. Kegiatan ini menjadi ajang bagi para siswa untuk mengeksplorasi kreativitas mereka, seperti membuat pot bunga dari botol plastik dan hiasan dinding dari tutup botol.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, kami bisa belajar bagaimana mengelola sampah dan menjadikannya barang berguna,” kata salah satu peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ini.
Kepala Sekolah SMP Santa Maria, Letisia Pare, menyampaikan apresiasi yang besar terhadap kegiatan ini. “Saya sangat bangga dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh seluruh peserta didik. Kegiatan ini tidak hanya membekali mereka dengan pengetahuan tentang lingkungan, tetapi juga mengajarkan tanggung jawab sosial serta kreativitas dalam mencari solusi dari permasalahan sehari-hari. Harapan saya, semoga kebiasaan baik ini terus berkembang di lingkungan sekolah dan juga di rumah masing-masing.”
Letisia juga berharap, kegiatan semacam ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk ikut serta dalam gerakan pelestarian lingkungan. “Sampah bukan lagi masalah, melainkan peluang untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Mari kita bersama-sama menjaga bumi kita dengan langkah-langkah kecil seperti ini,” tutup Letisia penuh semangat.
Dengan kegiatan ini, SMP Santa Maria tidak hanya berhasil mengedukasi siswa mengenai pentingnya pengelolaan sampah, tetapi juga berhasil menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan dan kreativitas untuk menjadikan sampah sebagai peluang, bukan ancaman.
Reporter : Tarsisius