Tanjung Balai Karimun, YTKNews.id — Lima hari belajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan pada Jumat 18 Oktober 2024 di SMP Santo Yusup Karimun mengadakan Pagelaran Tarian Kreasi Nusantara.
Acara pagelaran tari kreasi Nusantara berlangsung dengan aman dan lancar. Sebelum acara pagelaran tari dilaksanakan, selama lima hari peserta didik diperkenalkan terlebih dahulu apa itu project sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum merdeka belajar.
Pada hari pertama, tanggal 7 Oktober 2024 peserta didik diperkenalkan tentang Bhinneka Tunggal Ika seperti. Kemudian fasilitator mengajak mereka untuk melakukan literasi dengan mencari informasi atau browsing dari internet tentang Tarian Kreasi Nusantara. Setelah peserta didik mendapatkan informasi, mereka memilih salah satu tarian Nusantara atau daerah untuk mereka pelajari.
Peserta didik dibagi dalam delapan kelompok dan mereka mulai melatih gerakan-gerakan dalam tarian sesuai panduan dari Youtube. Setelah berlatih selama empat hari akhirnya mereka bisa mengikuti gerakan-gerakan bahkan mampu menciptakan gerakan-gerakan baru dalam tarian, sehingga menghasilkan tarian kreasi.
Setelah guru atau fasilitator melihat bahwa peserta didik sudah mampu untuk menampilkan tarian, dan memang jadwal untuk pagelaran sudah pas waktunya, maka pada hari Jumat (18/10) acara pagelaran tari tersebut dilaksanakan.
Dalam pagelaran tari ini sekolah mengundang orang tua siswa kelas VII untuk menyaksikan putra-putri mereka menampilkan kebolehan mereka. Orang tua juga dilibatkan dalam memberikan penilaian lembar observasi untuk menilai setiap kelompok yang tampil. Ada tiga aspek yang dinilai dalam pagelaran tari yaitu wirama, wiraga, dan wirasa.
Dalam penilaian orang tua siswa kelas VII dan fasilitator menganggap bahwa itu cukup objektif, karena dalam lembar observasi tersebut tidak dituliskan nama putra-putri mereka tetapi hanya kelompok saja. Orang tua sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut.
Selain itu, acara pagelaran tari dimeriahkan juga oleh siswa kelas VIII, yang diundang untuk mengisi acara dari ekstrakurikuler (ekskul) olah vokal. Selain itu yang bertugas sebagai pemandu acara atau Master of Ceremony (MC) adalah peserta ekskul dari public speaking yaitu Dwi dan Stecy siswa kelas VIII.
Banyak hal yang bisa dipetik dari acara tersebut yaitu bagaimana peserta didik mampu bekerja bersama-sama, menghormati budaya yang berbeda, bahkan mereka mampu memasukkan gerakan-gerakan dari tarian beberapa daerah atau membuat gerakan.
Acara ini terselenggara atas kerjasama dari guru khususnya fasilitator bahkan arahan dari kepala sekolah sebagai penanggung jawab pagelaran tarian tersebut. *(nys/sfn)*
Kontributor : Alfrida Sinnong Lallo