Tanjung Balai Karimun — “Di Cina ada bunga aster, Sungguh indah dipandang mata, Hari ini 28 Oktober, Kita peringati hari Sumpah Pemuda,” demikian pantun pembuka dari pembawa acara Yoga Daniel Hutagalo dan Felicia Ng pada pentas seni perayaan Sumpah Pemuda tahun 2024 di SD Santu Yusuf, Karimun.
Perayaan sumpah pemuda tahun ini dimeriahkan dengan diadakannya pentas seni selepas upacara bendera. Penampilan yang sangat meriah dan penuh kegembiraan. Peserta didik tampak sangat antusias menampilkan tarian daerah di antaranya tari Ampar-Ampar Pisang, Tari Cindai, dan tari Kreasi Nusantara.
Penampilan lainnya menari sambil bernyanyi, ada Rasa Sayange, Tanjung Katung, dan Apuse. Sepertinya kurang lengkap jika tidak ada fashion show pakaian daerah. Peserta didik kelas 2A dengan apiknya berlenggak-lenggok di depan teman-temannya serasa model berjalan di catwalk.
Penampilan Tari Soleram dari kelas 6B dan duet midle lagu daerah dari kelas 6A menutup penampilan peserta didik. Setiap penampilan mendapat sambutan yang meriah dari penonton yang terdiri dari peserta didik, para guru, karyawan-karyawati dan beberapa orang tua.
Ternyata tidak sampai di situ acara hari ini. guru-guru dan karyawan SD Santu Yusuf tidak mau ketinggalan. Dengan percaya diri Bapak Ibu guru dan karyawan memamerkan kostum yang beraneka ragam dari berbagai daerah.
Para pendidik dan tenaga pendidik juga menunjukkan kemampuan mereka dalam bidang fashion show dan Tari Tor-Tor tentu saja mendapat sambutan yang luar biasa dari peserta didik. Teriakan senang dan bangga terhadap gurunya membuat suasana riuh dan ramai.
Pentas seni dalam perayaan Sumpah Pemuda tahun ini tentu sudah diawali dengan mengadakan upacara bendera. Dengan busana yang beraneka ragam, peserta didik dan guru-karyawan mengadakan upacara bendera di lapangan sekolah dengan hikmat.
Tiga pengibar bendera dengan pakaian adat Batak, Tionghoa, dan Melayu berjalan dengan penuh semangat mengibarkan bendera Merah Putih. Semangat Sumpah Pemuda semakin menggelora saat tiga peserta didik mengucapkan Ikrar Sumpah Pemuda dengan lantang.
‘Maju Bersama Indonesia Raya’ demikian tema perayaan Sumpah Pemuda tahun ini. Peserta didik harus mampu menjaga persatuan, menjadi pribadi yang berkarakter baik dan berjiwa nasionalis.
“Rajin belajar agar menjadi generasi yang pintar untuk membangun Indonesia raya,” pesan ini disampaikan oleh pembina upacara, Helena Maria Wa Sinuor, S.Pd.
Salah satu peserta didik kelas 6, Yoga Daniel Hutagaol, juga mengungkapkan kesan dan pesannya bahwa walaupun pemuda-pemudi Indonesia itu berasal dari latar belakang yang berbeda tetapi harus tetap satu, yaitu Indonesia.
“Semoga perayaan seperti ini dijadikan kegiatan yang rutin untuk menumbuhkan bakat dan minat seni peserta didik. Selain itu kegiatan seperti ini juga mampu menumbuhkan rasa cinta tanah air serta jiwa nasionalis anak bangsa,” ujarnya. (nys/sfn)
Kontributor : Nety Friska Siahaan