( Foto : Proses Belajar SD Santa Maria Mentok )
Mentok, YTKNews.ID—Demi mengembangkan bakat dan minat siswa, satu-satunya Sekolah Dasar Katolik di Kota Mentok, yang terkenal dengan nama SD Santa Maria Muntok, menyelenggarakan pelatihan menulis untuk siswa pada 23-25 Juni 2021.
Kegiatan ini dalam rangka mengisi kegiatan”Class Meeting” menutup tahun ajaran 2020/2021. Peserta kelas diikuti oleh 16 siswa kelas 4,5 dan 6 yang berminat dalam bidang tulis-menulis.
Selama 3 hari siswa dibimbing bagaimana memulai sebuah karya tulis, membuat tulisan sesuai kaidah, serta memahami aturan hukum dalam mempublikasikan karya. Selain diberikan teori, siswa juga langsung praktik membuat karya.
Penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini juga bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Bangka Barat. Jaksa dari Kejaksaan Negeri memberikan penyuluhan agar bijak menggunakan media sosial serta undang-undang terkait penerbitan sebuah karya. Kakak-kakak jaksa menegaskan agar para siswa tidak melakukan plagiat saat membuat karya serta tidak menyinggung SARA.
( Foto : Proses Belajar SD Santa Maria Mentok )
Helena Octavianne, S.H., M.H., Kepala Kejaksaan Negeri Bangka Barat menyambut baik atas kerja sama dalam program pelatihan kepada siswa ini. Ia menambahkan program SD Santa Maria Muntok sejalan dengan program Kejaksaan yakni Jaksa Masuk Sekolah, Jaksa Peduli Anak dan Jaksa Peduli Literasi. Ia juga berharap program ini dapat berlanjut lagi ke depannya.
Sementara itu, kepala SD Santa Maria Muntok, Maria Susanti, S.Pd.SD. mengatakan bahwa proram kelas menulis ini adalah salah satu program literasi sekolah di SD Santa Maria. SD Santa Maria Muntok yang juga masuk sebagai sekolah penggerak nasional 2021 sedang giat-giatnya menggalakan literasi siswa.
( Foto : Proses Belajar SD Santa Maria Mentok )
Selain itu, siswa didorong untuk membuat karya tulis, di tahun ajaran 2021-2022 siswa kelas 6 juga wajib membaca minimal 3 buku non teks pelajaran sebagai syarat kelulusan.
“Mengingat rendahnya literasi anak di Bangka Belitung saat ini, SD Santa Maria ingin memulai menggerakkan kembali minat baca dan tulis siswa. Berbagai program literasi sekolah juga sudah dirancang untuk meningkatkan literasi siswa.
Rencananya karya siswa-siswi yang ikut pelatihan ini akan diterbitkan dalam bentuk buku ber-ISBN. Kami hendak mengajarkan kepada siswa untuk terus berkarya serta mengembangkan bakat literasinya sesuai dengan program dan visi misi sekolah,” pungkas Maria Susanti, S.Pd.SD.
(laporan: Suwito,S.I.Kom)