Tanjungpinang, YTKNews.id—Baru-baru ini, SMAS Katolik Santa Maria Tanjungpinang laksanakan rekoleksi guru dan karyawan di Grand Lagoi, Bintan. SMAS Katolik Santa Maria Tanjungpinang tidak hanya sendiri, melainkan bergandeng dengan SMP Katolik Tanjungpinang. Agenda rekoleksi ini dilaksanakan serentak selama 2 hari yakni tanggal 14 – 15 November 2024.
Rekoleksi diawali dengan menempuh perjalanan yang lumayan jauh dari area kota Tanjungpinang menuju Lagoi, di mana proses keberangkatannya, peserta rekoleksi dibagi ke dalam beberapa kendaraan kemudian berkumpul di satu titik yang telah ditentukan. Check in dimulai pada pukul 15.00 WIB, peserta langsung mempersiapkan diri untuk mengikuti misa yang dipimpin oleh Rm. Kamilus Duha. Misa kali ini dilaksanakan bersama dengan unit SMP Katolik Tanjungpinang dan menjadi agenda awal mengawali rekoleksi ini.
Setelah misa berakhir, masing-masing unit kembali ke ruang pertemuan yang telah ditentukan dan membahas agenda masing-masing. Romo Kamilus sebagai pembicara pada unit SMAS Katolik Santa Maria saat itu, mengawali pemaparan materinya dengan sebuah ayat Kitab Suci yang bertuliskan, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Ayat ini secara tidak langsung mengisyaratkan kepada seluruh guru dan karyawan agar kita jeli membedakan manakah kehendak Allah dan manakah kepentingan dunia.
Di awal pemaparan materi, Romo Kamilus juga memberikan sebuah judul besar yaitu “The Power of Mind” ungkapan ini secara tidak langsung merujuk kepada sebuah refleksi yang berupa pertanyaan “Mau dibawa kemana unit ini? Mau berjalan sendiri kah atau berjalan bersama?” Dalam paparannya, Romo menjelaskan bahwa pikiran seseorang sangat berpengaruh besar terhadap keberlangsungan suatu unit. Suatu unit didirikan atas kerja sama yang baik antar anggota. Jika antar anggota tidak memiliki pikiran yang baik dan membangun, maka sia-sialah sistem yang telah dirancang. Oleh sebab itu, kekuatan pikiran antar angota sangat berperan penting terhadap keberlangsung suatu unit. Tanpa adanya pikiran yang baik, maka tujuan yang ingin diraih tidak bisa terlaksana dengan maksimal. Demikian pula, tanpa peran serta kerja sama yang baik antar anggota, maka sia-sialah sistem yang telah dirancang.
Dari sejumlah paparan materi yang disampaikan oleh Romo, menjadi angin segar sekaligus tugas berharga bagi peserta rekoleksi agar mampu merefleksikan diri terhadap tujuan yang akan diraih oleh suatu unit. Tentu hal ini mengundang antusias bagi peserta yang hadir untuk turut semangat menerapkan “The Power of Mind” dalam lingkungan sehari-hari khususnya di dalam komunitas SMAS Katolik Santa Maria Tanjungpinang. (mil)
Kontributor: Efrillya Damayanti, S.Pd