Tanjunguban, YTKNews.id—Fransiskus Xaverius adalah seorang misionaris yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama katolik melalui pewartaannya diberbagai pulau, Bangsa dan Negara. Kegigihan Fransiskus Xaverius dalam penyebaran iman kekatolikan menjadi sejarah yang amat penting bagi Gereja. Demikianlah pesan singkat dalam pembukaan misa syukur yang disampaikan oleh RD.Agus Tupen Belo dihari ulang tahun TK Fransiskus pada tanggal 13 Desember 2024 di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Tanjung Uban Bintan. Kegiatan hari ulang tahun pelindung sekolah ini menjadi program rutin sekolah dalam setiap lingkaran tahun ajaran. Tujuan perayaan ini adalah menghormati Santo Fransiskus Xaverius sebagai pelindung misi dan teladan dalam penanaman nilai-nilai iman kekatolikan serta teladan dalam mewartakan Injil melalui kata dan tindakannyata setiap hari.
Perayaan syukur tahun ini sedikit unik, karena dirayakan hanya bersama peserta didik, para guru dan karyawan, serta komite sekolah. Keunikan perayaan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan perayaan Ekaristi kepada anak-anak sejak usia dini. Demikian juga para guru mempunyai harapan bahwa dengan memperkenalkan Ekaristi kepada peserta didik sejak usia dini merupakan salah satu pembinaan rohani yang diadakan disekolah dan menjadi bagian dari program Pastoral sekolah TK Fransiskus.
Perayaan syukur Ulang tahun TK Fransiskus ke 37 ini, selain dimeriahkan dengan perayaan misa syukur di Gereja St,Fransiskus Xaverius tanjung Uban, juga dimerihkan dengan membagi hadiah kepada setiap peserta didik serta ramah tamah secara sederhana dengan makan bersama RD.Agus Tupen Belo, Komite sekolah, para guru dan karyawan sekolah serta peserta didik. Sebuah nilai kebersamaan dalam satu komunio yang memancarkan kasih dengan saling melayani, memperhatikan, menghargai dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Pesan penting dalam perayaan syukur ini adalah anak-anak diajak untuk memberikan perhatian secara khusus pada Santo Fransiskus sebagai pelindung sekolah yang juga menjadi pendoa bagi kelangsungan sekolah serta menanamkan pengetahuan pada anak bahwa nilai-nilai tradisi kekatolikan yang merupakan khasanah atau warisan nilai-nilai religius yang baik hendaknya tetap dijaga, dirawat dan dilestarikan. (mil).
Kontributor: Suster Gemma