Mentok, YTKNews.id – Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SMP Santa Maria Mentok dengan tema Kearifan Lokal hampir sampai di babak akhir. Setelah melalui perjalanan panjang dengan mengenal kue tradisional dan diberikan demo memasak, kali ini, murid SMP Santa Maria terjun langsung untuk membuat kue tradisional sesuai dengan nama kelompok mereka masing-masing dan sekaligus menjajakan hasil karya mereka kepada teman-teman, Kamis (13/2).
Antusias sudah tampak sejak pagi hari, ketika ratusan murid SMP Santa Maria berbondong-bondong datang ke sekolah sambil membawa peralatan memasak dan bahan-bahan untuk membuat kue.
“Saya sangat bersemangat hari ini! Kesempatan untuk membuat kue tradisional bersama teman-teman akan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Kami sudah menyiapkan semuanya sejak kemarin,” ujar salah satu siswa penuh antusias.
Proses pembuatan kue tradisional yang dilakukan oleh 21 kelompok tersebut dimulai setelah bel istirahat pertama. Setelah diarahkan oleh Riko Zulkarnain, pembina P5 Kearifan Lokal, ratusan murid langsung sigap menyiapkan berbagai peralatan memasak dan menuangkan kreativitas mereka pada setiap kue yang akan mereka buat.

Dalam proses pembuatannya, Kepala Sekolah dan Guru SMP Santa Maria turut ambil bagian dengan membantu para murid, baik berupa saran ataupun langsung terlibat dalam membuat kue. Suasana keakraban terasa hangat dalam setiap proses yang dilakukan.
“Saya sangat bangga dengan semangat anak-anak. Banyak yang berhasil membuat kue dengan lancar, tetapi ada juga yang harus mengulang karena hasilnya kurang sesuai. Namun, hal tersebut menjadi pembelajaran berharga bagi mereka,” ungkap Imelda Verawati, salah satu pembina P5.
Setelah kurang lebih 2,5 jam berlalu, akhirnya proses pembuatan kue dari setiap kelompok selesai dilaksanakan. Setiap kelompok kemudian diarahkan untuk menata hasil karya mereka di Aula dan menjajakannya kepada teman-teman. Harga penjualan kue dimulai dari Rp 2000 hingga Rp 5000 rupiah.
Tidak membutuhkan waktu lama, kue-kue yang dijajakan dari setiap kelompok berhasil terjual habis.
“Kami sangat senang! Semua kue buatan kelompok kami laku terjual. Rasanya semua usaha kami terbayar lunas hari ini,” ujar salah satu siswa, dengan wajah ceria.

Kepala Sekolah SMP Santa Maria, Letisia Pare, menyampaikan apresiasinya, “Market Day ini bukan hanya sekadar kegiatan, tetapi juga wadah bagi anak-anak untuk belajar banyak hal, mulai dari keterampilan memasak, kerja sama tim, hingga keberanian untuk berwirausaha. Saya bangga dengan seluruh murid yang telah berpartisipasi.”
Market Day kali ini menjadi bukti bahwa murid-murid SMP Santa Maria tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga kreatif dan inovatif dalam menerapkan kearifan lokal. Semangat dan keceriaan mereka menjadi inspirasi bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, termasuk di dapur!
Penulis : Jessica
Editor : Tarsisius