Pangkalpinang, YTKNews.id — Memasuki Pekan Suci, SMP Santa Theresia Pangkalpinang menggelar kegiatan Sakramen Tobat bagi para peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yakni 14-15 April lalu, dan peserta didik dibagi ke dalam 2 gelombang. Gelombang pertama kelas 9A-E juga 8A-B, sedangkan gelombang kedua kelas 8C-E juga 7A-E. Kegiatan yang diadakan oleh tim Pastoral Sekolah ini bertujuan mempersiapkan hati dan pikiran peserta didik untuk merayakan kebangkitan Kristus dengan jiwa yang bersih dan penuh sukacita.
Lan Cen, S.Ag. selaku Kepala Sekolah, mengungkap kegiatan ini sebagai bentuk nyata pendampingan iman yang sangat berharga bagi para peserta didik. Melalui kegiatan pengakuan dosa, para peserta didik diajarkan untuk belajar bertanggung jawab atas tindakan mereka sehingga mereka mampu menjadi pribadi yang jujur, rendah hati, tidak takut mengakui kesalahan dan terbuka terhadap pembaruan diri.
“Pengakuan dosa di sekolah mencerminkan komitmen lembaga pendidikan Katolik untuk tidak hanya mendidik secara intelektual, tetapi juga membina kehidupan rohani peserta didik secara utuh. Selain itu, di tengah kebiasaan anak-anak yang banyak menggunakan gadget, kegiatan pengakuan dosa ini menjadi kesempatan penting untuk jeda sejenak, merenung, dan melihat kembali relasi mereka dengan Tuhan dan sesama. Kami berharap anak-anak belajar untuk tidak hanya terhubung secara digital, tapi juga secara rohani, melalui kejujuran, pertobatan, dan kasih,” jelas Lan Cen S.Ag.
Menerima Sakramen Tobat pada masa Prapaskah sudah menjadi keharusan bagi umat Katolik. Dengan menerima Sakramen Tobat, umat Katolik diundang untuk menghidupi pertobatan yang mendalam, meneguhkan kehendak untuk menjauhi dosa, dan mengembangkan kehidupan rohani yang lebih baik. Lebih dari itu, melalui Sakramen Tobat relasi dengan Tuhan dan sesama dipulihkan kembali, serta umat beriman pun dapat menyambut Paskah dengan hati yang baru dan penuh syukur.
Perayaan Sakramen Tobat berlangsung di Gereja Santa Bernadeth. Adapun Romo yang melayani Sakramen Tobat, yaitu Romo Yosef, Romo Untung dan Romo Stanis. Sebelum masuk ke dalam bilik pengakuan dosa, peserta didik mengikuti tuntunan doa dan refleksi melalui ibadat tobat.
Ivan Pasca Putra selaku koordinator Pastoral Sekolah yang memimpin Ibadat Tobat dalam renungannya menekankan pentingnya pertobatan sebagai pintu gerbang untuk mengalami kasih Allah yang menyelamatkan.
“Paskah adalah tentang kemenangan kasih Tuhan atas dosa dan maut. Maka, sebelum merayakannya, kita diajak untuk membersihkan hati dan merayakan belas kasih Allah itu lewat Sakramen Tobat,” ujarnya.
“Awalnya agak grogi, tapi setelah mengaku dosa, hati terasa lebih tenang,” ungkap Nadia, salah satu siswi kelas VII.
Ivan juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk komitmen sekolah terhadap perkembangan iman pesera didik.
“Kami ingin agar peserta didik tidak hanya merayakan Paskah secara lahiriah, tetapi juga mengalami pembaruan batinnya melalui sakramen Tobat. Di tambah lagi, sekolah ingin memberikan layanan ini bagi sebagian besar peserta didik yang tidak sempat atau tidak didampingi oleh orang tuanya untuk menerima Sakramen Tobat di KBG-KBG atau Paroki mereka.” jelasnya.
Kontributor: Alexander