Home » Bukan Sekadar Misa, Ini yang Terjadi Saat Anak-anak Santa Maria Berkumpul di Gereja

Bukan Sekadar Misa, Ini yang Terjadi Saat Anak-anak Santa Maria Berkumpul di Gereja

oleh Suwito

Mentok, YTKNews.id — Hari itu, Selasa pagi, 29 Juli 2025, lonceng Gereja Katolik Santa Maria Pelindung Para Pelaut Mentok, Bangka Barat menggema lembut, menandai awal yang penuh makna. Seluruh siswa TK, SD, hingga SMP Santa Maria Mentok bersama para guru dan staf pendidikan berkumpul dalam satu perayaan iman yakni Misa Awal Tahun Pembelajaran 2025/2026.

Dari wajah-wajah mungil siswa TK yang datang dengan tangan menggenggam erat guru pendamping, hingga siswa-siswi SMP yang duduk khusyuk mendengarkan bacaan Injil, semua larut dalam suasana haru dan syukur. Dipimpin oleh Romo Markus Malu, misa ini menjadi momen reflektif dan peneguhan semangat baru untuk seluruh komunitas pendidikan Santa Maria.

Dalam homilinya, Romo Markus yang akrab dipanggil Romo Marko menegaskan bahwa setiap anak adalah sahabat Yesus. Dengan bahasa yang sederhana namun mengena, ia mengajak seluruh siswa untuk meneladani tiga sosok dalam Kitab Suci yakni Marta yang penuh kepedulian, Maria yang setia mendengarkan sabda, dan Lazarus yang hidupnya dipersembahkan bagi Tuhan. |

“Cinta sejati bukan hanya diucapkan, tapi dilakukan. Kita dipanggil untuk menjadi pelajar yang peduli, jujur, dan penuh kasih,” tutur Romo dengan lembut.

Dalam pesan khotbahnya, Romo Marko berbagi kisah sederhana tentang membantu teman yang kesulitan, tentang kekuatan doa saat menghadapi ujian, hingga tentang rasa damai saat berbuat baik. Dengan berinteraksi bersama murid-murid dari TK, SD, SMP, dengan ceria mereka berbagi refleksi bersama. Bagi para guru dan staf yang hadir hal ini justru menjadi pengingat besar akan pentingnya menanamkan iman dan nilai hidup sejak dini.

Doa permohonan pun dipanjatkan bersama-sama untuk tahun ajaran yang baru, untuk kesehatan para guru dan siswa, untuk semangat belajar yang tak padam, dan agar kasih Tuhan senantiasa menyertai langkah setiap anak didik.

Puncak kekhusyukan terasa saat pemberkatan roti dan anggur dilakukan. Lonceng-lonceng kecil berdenting pelan, dan suasana hening berubah menjadi pujian syukur saat para siswa beragama Katolik menerima Hosti lambang kasih Kristus yang menyatukan.

Misa awal tahun ini bukan sekadar rutinitas liturgi, tetapi menjadi jembatan penguat spiritualitas, karakter, dan semangat belajar bagi seluruh siswa Santa Maria Mentok. Sebuah awal yang hangat diwarnai harapan, cinta, dan terang iman yang akan terus menyinari perjalanan mereka sepanjang tahun ajaran ini.

Reporter: Auryn

Foto: Fanny

Video: Shellina

Anda mungkin juga suka